Jokowi Kirim Surpres Soal RUU Pertembakauan ke DPR, Ini Kata Kalla

Rabu, 22 Maret 2017 15:33 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla usai menggelar pertemuan dengan pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, Jakarta, 14 Maret 2017. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bangkok - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi klarifikasi perihal keluarnya surat presiden (surpres) terkait dengan Rancangan Undang-Undang Pertembakauan. Ia mengatakan keluarnya surpres tidak selalu berarti pemerintah menyetujui pembahasan RUU Pertembakauan di Dewan Perwakilan Rakyat.

"Enggak begitu. Itu surat untuk membicarakan bagaimana pemerintah tidak setuju (dengan RUU Pertembakauan), bukan pemerintah setuju," ucap Kalla saat ditanyai awak media di Bangkok, Thailand, Rabu, 22 Maret 2017.

Baca juga: Pemerintah Tolak RUU Pertembakauan, Menkes: Pesan Presiden Jelas

Selasa kemarin, Presiden Joko Widodo mengutus beberapa menteri untuk menyampaikan surpres perihal RUU Pertembakauan ke DPR. Pengeluaran surpres itu mengejutkan karena muncul tak lama setelah pemerintah menyatakan tidak akan membahas RUU tersebut.

Pengeluaran surpres itu makin membingungkan ketika pemerintah tidak memberi alasan jelas di baliknya. Pihak Istana Kepresidenan kemarin menyatakan opsi yang dipertimbangkan pemerintah adalah menyertakan daftar inventarisasi masalah pada surpres itu atau tidak.

Jauh sebelum keluarnya surpres, penyusunan RUU Pertembakauan sudah menimbulkan perdebatan. Beberapa pasalnya dianggap kontroversial, seperti menghilangkan pernyataan unsur adiktif pada tembakau dan peningkatan produksi tembakau saat negara-negara lain menekan industri tembakau.

Simak pula: Menteri Ini ke DPR Serahkan Surat Presiden Soal RUU Pertembakauan

Kalla berujar, hal-hal yang kontroversial itulah yang membuat pemerintah tetap tidak setuju RUU Pertembakauan dibahas. Namun, karena DPR sudah membahas hal tersebut, pemerintah merasa lebih baik menanggapinya lewat penerbitan surpres.

"Pada rapat kabinet terbatas, pemerintah bilang, itu (RUU Pertembakauan) tidak sesuai dengan prinsip. Nah, tapi bagaimana caranya agar saling menghargai (dengan DPR) juga perlu ada," tuturnya.

Kalla tidak memberikan detail lebih lanjut perihal surpres itu. Ketika ditanyai isi surpres itu, ia dengan tegas menyatakan ketidaksetujuan pemerintah terhadap RUU Pertembakauan. Ia mengaku belum membaca isi surat hingga tuntas. "Tapi hasilnya sudah bulat (tidak membahas)," ucapnya.

Lihat juga: Pemerintah Tangguhkan Pembahasan RUU Pertembakauan

ISTMAN M.P.




Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

1 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

5 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya