Tragedi Raja Ampat, WWF Dukung Pemerintah Gugat Kapal Caledonian

Reporter

Sabtu, 18 Maret 2017 21:47 WIB

Pemandagan gugusan bukit kars Pianemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 19 November 2016. Selain memiliki keindahan pemandangannya, kawasan Raja Ampat juga mempunyai keindahan pemandangan bawah lautnya yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Surabaya – World Wide Fun for Nature (WWF) Indonesia ikut menanggapi kasus kapal Caledonian Sky yang kandas dan merusak terumbu karang di kawasan perairan Raja Ampat.
Organisasi yang menangani masalah konservasi dan restorasi lingkungan tersebut menyatakan tidak akan tinggal diam.

City Leader WWF Indonesia, Amelia menilai langkah pemerintah Indonesia yang akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sangat bagus.

“Kalau melalui jalur hukum begitu kan bisa memberikan efek jera bagi pelakunya,” kata Amelia saat ditemui Tempo di kantor WWF jalan Simpang Dukuh Surabaya, Jumat, 17 Maret 2017.


Baca: Terumbu Karang Raja Ampat, Pemerintah Tambah Rambu-rambu

Amelia berpendapat, penyelesaian melalui jalur hukum bisa mencegah kejadian yang sama agar tidak terulang kembali. Menurut dia, WWF Indonesia akan ikut memantau dan memberikan gagasan kepada pemerintah soal konservasi di wilayah perairan Raja Ampat, Papua Barat.

“Hal yang menjadi perhatian selanjutnya ialah dengan memperketat penjagaan agar tidak sembarang kapal pesiar bisa masuk ke area terumbu karang,” tutur Amelia.

Ragil Siti Rihadini, Nasional Trainer WWF Indonesia menilai rusaknya terumbu karang di perairan Raja Ampat tersebut masuk kategori sangat memprihatinkan. Sebab, kata Siti, terumbu karang Raja Ampat termasuk dalam area segitiga terumbu karang di Indonesia.


Baca: Penyelesaian Perkara Raja Ampat Secara Perdata Butuh Acuan Matang

Siti menuturkan, segitiga terumbu karang merupakan kawasan yang memiliki terumbu karang sangat indah dengan spesies yang banyak pula. Spesies di area segitiga terumbu karang tersebut memiliki 75 persen spesies karang yang ada di dunia.

“Wilayah segitiga terumbu karang itu memang menjadi perhatian banyak orang, termasuk Raja Ampat,” katanya.

JAYANTARA MAHAYU


Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

59 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.

Baca Selengkapnya