Buka `Jalur Tikus`,Menteri Amran Mau Rebut Pasar Pangan Singapura

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 18 Maret 2017 05:57 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis, di Toko Tani Indonesia Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan selama ini Kepulauan Riau menjadi sasaran penyelundupan beras serta penguasa pangan di Pasar Singapura yag datang dari Malaysia. Namun, Amran berjanji akan membalikkan posisi tersebut.

"Saya suruh buka saja jalan tikus itu, jadi saya undang Kapolda dan Pangdam. Di tutup saja mereka masih lewat," kata Amran saat sambutan dalam acara temu Informasi Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Peningkatan Produktivitas dan Percepatan Swasembada Jagung di Kawasan Timur Indonesia di kampus UMI Makassar, Jumat 17 Maret 2017.
Baca : Awas, Ada Beras Oplosan di Tangerang


Olehnya itu, ia mulai merealisasikan area sawah seluas 10 ribu hektar di Kepulauan Riau. Untuk membalikkan posisi Kepulauan Riau (Kepri) dari maraknya penyelundupan beras yang masuk melalui jalur pintu tikus di Batam. "Kita akan perbanyak pencetakan sawah di Kabupaten Lingga dan Natuna. Karena dinilai memiliki lahan yang cukup potensial untuk pengembangan sawah dan irigasi," katanya.

Menurut Amran pihaknya mencoba berpikir terbalik sekarang karena banyaknya jalur tikus di wilayah itu. Sehingga ia mencoba membuka jalur tikus dengan lebar dan akan membalikkan keadaan Indonesia. "Biar saya yang tanggung jawab. Tahun depan, saya pastikan jalur tikus ini Indonesia yang akan masuk ke Singapura," imbuh Amran.

Kendati demikian, lanjut dia, utuk mewujudkan pengiriman via jalur tikus maka seluruh pihak harus terlibat dalam merealisasikan peningkatan produktivitas pangan, khususnya beras organik.
Simak : Ini Penyebab Kepulauan Riau Jadi Surga Penyelundupan Beras

"Saya ditanya bagaimana caranya?, makanya harus kerja, kerja dan kerja bukan seminar, diskusi saja. Ituah amanah Bapak Presiden," kata putra Bone ini.

Apalagi secara geografis, Kepri memiliki posisi yang sangat strategis karena berada diperbatasan. Sehingga pasar pangan yang selama ini dikuasai oleh Thailand dan Vietnam harus segara diputus.
Apalagi Kepri jauh lebih besar dibandingkan Singapura. "Luasnya Singapura itu 799 kilometer persegi, dan Kepri jauh lebih luas. Ini yang harus kita selesaikanbersama," ucapnya.

DIDIT HARIYADI
Baca juga : Lift Blok M Square Jatuh, 11 Korban Segera Jalani Operasi

Berita terkait

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

9 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

14 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya