Tangani Klithih, DPRD Yogya Usul Patroli Polisi Dibiayai APBD

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 18 Maret 2017 01:55 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO,Yogyakarta - Kalangan DPRD DIY menyatakan siap merumuskan kebutuhan anggaran guna membantu pihak kepolisian meningkatkan patroli untuk menekan aksi klithih yang makin marak di Yogyakarta.

"Kami akan koordinasi dengan kepolisian bagaimana pemerintah daerah bisa membantu penanganan klithih ini khususnya lewat anggaran APBD" ujar Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto Jumat 17 Maret 2017.
Baca : Geng Sekolah Mulai Marak, Yogyakarta Darurat Klithih

Eko menuturkan, pihaknya akan mengirimkan permohonan pada gubernur DIY agar segera membentuk secara resmi tim khusus untuk menanggulangi kriminalitas pelajar yang marak lewat fenomena klithih itu. Tim khusus antar instansi ini dinilai membutuhkan dukungan operasional. Termasuk di dalamnya patroli kepolisian.

Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto menyatakan anggaran dari daerah sangat memungkinkan diberikan pada kepolisian untuk mendukung kinerja aparat.

" Syaratnya kepala daerah membentuk tim terpadu penanggulangan kriminalitas itu dan kepolisian terlibat di dalam tim itu, maka anggaran bisa disalurkan," ujar Arif.
Simak : Aksi Klithih, Polisi Ciduk Tujuh Remaja

Arif menilai untuk meningkatkan frekuensi patroli kepolisian, dalam tim itu polisi bersama pemerintah daerah menyusun program kerja. Dan dalam program itu dicantumkan salah satunya patroli lebih rutin khususnya saat malam hari.

"Bentuk anggarannya bukan hibah. Melainkan rutin melalui dinas yang membawahi tim itu," ujarnya.

Anggota Pansus Raperda Ketertiban Umum DPRD DIY Agus Sumartono mengatakan dalam program tim penanggulangan klithih nanti perlu dicermati beberapa hal. Karena aksi klithih di Yogya berbeda dengan kota lain seperti Jakarta.

"Kejadian di Yogya sering terjadi di luar jangkauan sekolah dan malam hari, serta daerah perbatasan kota kabupaten, ini yang perlu difokuskan tim penanggulangan," ujar Agus.
Baca juga : Keluarga Hasyim Muzadi Adakan Dzikir Tahlil Selama 40 Hari

Kapolda DIY Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri mengatakan dari catatan penanganan klithih pihaknya, hanya Kabupaten Gunungkidul yang terdeksi steril dari gank pelajar dan kekerasan antar pelajar. Sedangkan empat kabupaten/kota di DIY terdeteksi banyak gank bercokol di sekolah dan melakukan aksi kekerasan.

"Sekolah harusnya berani intervensi lebih tegas pada siswanya yang bermasalah agar aksi kekerasan itu bisa ditekan," ujar Dofiri.

Dari ratusan sekolah yang didata kepolisian di empat kabupaten/kota yang memiliki gank pelajar, terdekteksi hanya sekitar empat sekolah steril dan potensi siswa melakukan kekerasan kecil.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

5 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

10 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

14 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

22 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

2 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya