17 Sarasehan Tematik di Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-5  

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 21:49 WIB

Warga Baduy Dalam berjalan kaki membawa hasil bumi untuk mengikuti upacara Seba di Serang, Banten, 14 Mei 2016. Mereka telah berjalan kaki menempuh jarak sekitar 115 kilometer. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Medan - Rangkaian kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-5 mulai dilangsungkan Rabu, 15 Januari 2017. Kegiatan dibuka dengan Simposium Masyarakat Adat yang bertemakan Tata Negara dan Reorganisasi Kelembagaan Negara. Simposium dilaksanakan di Ruangan Abdul Kadir Harun Noeh, Kampoeng Tanjung Gusta, Medan.

Selain simposium, kegiatan yang berlangsung 15-19 Maret 2017 akan diisi pula dengan 17 Sarasehan Tematik yang tersebar di 17 tempat berbeda diseputar Kampung Tanjung Gusta.

Baca juga:
Bupati Tanah Bumbu Didesak Tak Gusur Tanah Adat Dayak Meratus

Dari 17 sarasehan, 8 sarasehan sudah berlangsung mulai siang hingga sore ini. Sarasehan yang sudah berlangsung yaitu Sarasehan bertemakan Mencari Format Pembelaan dan Pendampingan Hukum untuk Masyarakat Adat, Partisipasi Politik Masyarakat Adat dalam Sistem Demokrasi di Indonesia, Janji Nawacita: Realitas Masyarakat Adat dan Perempuan Adat, Pembangunan Infrastruktur dan Layanan Sosial untuk Masyarakat Adat.

Selain itu juga terdapat sarasehan bertemakan Masyarakat Adat Mengurus dan Memanfaatkan Kekayaan Titipan Leluhur, Gerakan Rakyat Penunggu : Sejarah dan Perjuangan Menyintas Berbagai Bentuk Rezim Penakluk serta Pendidikan untuk Masyarakat Adat.

Baca pula:
Warga Adat Papua Minta Dilibatkan Bahas Kontrak Freeport


Sedangkan untuk sarasehan pada Kamis, 16 Maret 2017, akan bertema Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019, Menggugat Posisi Perempuan Adat dalam Negara dan Masyarakat Adat, Disabilitas ditengah-tengah Masyarakat Adat, Mitigasi dan Adaptasi Bencana dan Mewujudukan Kedaulatan Wilayah Adat.

Spiritualitas dan Kebudayaan, Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Adat, Kepemimpinan Generasi Penerus Masyarakat Adat dan Rencana Kehidupan Wilayah Adat juga masuk dalam tema saresehan yang akan dilaksanakan.

Arifin Saleh selaku Ketua Umum KMAN ke-5, menyatakan pelaksanaan KMAN ke Tempat sudah disiapkan selama 1 tahun terakhir. "Pelaksanaan Kongres sudah dipersiapkan selama satu tahun terakhir. Persiapannya dilakukan dengan penuh musyawarah dan koordinasi dari tingkat pusat hingga kelompok masyarakat adat di desa-desa,"kata Mona Sihombing.

Mona menjelaskan jika rencananya pada Jumat, 17 Maret 2017, Presiden RI Joko Widodo juga akan hadir untuk membuka acara Kongres secara resmi. Nantinya selain sarasehan, berbagai kegiatan seperti Karnaval Budaya Masyarakat Adat, Pentas Gema Budaya Nusantara, Pameran hingga Pemutaran Film akan ikut meramaikan KMAN 5.

Pria yang akrab dipanggil Monang ini berharap, jika pelaksanaan KMAN ke 5 dapat menampilkan berbagai kekayaan budaya Nusantara. "Kami berharap dengan KMAN ke 5 ini dapat semakin memperkaya pengetahuan kita tentang budaya Indonesia. Selain itu diharapkan nantinya akan muncul gagasan-gagasan dan program yang menjadi konsen AMAN dalam 5 tahun mendatang," kata dia.

IIL ASKAR MONDZA

Berita terkait

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

19 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

32 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

4 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

5 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya