Jokowi Tagih Kecepatan Sertifikasi dan Redistribusi Lahan

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 20:17 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan pemasangan atap atau topping off proyek Wisma Atlet Asian Games XVIII 2018 di Kemayoran, Jakarta, 29 Desember 2016. Komplek wisma ini mampu menampung 22.278 atlet beserta tim pendukung untuk pelaksanaan Asian Games XVIII 2018. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kecepatan sertifikasi dan redistribusi lahan. Kecepatan ini dilakukan karena terkait dengan kebijakan pemerataan ekonomi berkeadilan.

"Kecepatan sertifikasi lahan agar ini dimatangkan oleh Kementerian Agraria/BPN, oleh Kementerian Kehutanan dan lingkungan hidup. Kembali lagi, kecepatan sertifikasi lahan," kata Jokowi, Rabu, 15 Maret 2017, dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta.

Baca juga:
Jokowi Mulai Proses Redistribusi Aset dan Reforma Agraria


Kecepatan juga diminta pada format kebijakan pembagian lahan. Ini agar sertifikasi dan redistribusi aset menjadi jelas. "Tetapi kalau ini tidak secepatnya digarap lagi secara besar-besaran, ini akan kelamaan dan masyarakat akan menunggu," kata Jokowi. Hal lain yang ditekankan adalah pendampingan setelah pemberian lahan bagi masyarakat.

Menurut Jokowi, Indonesia bisa melakukan pendampingan dari BUMN yang terkait. Ini bisa dilakukan PTP maupun BRI. Dia mengatakan kecepatan program ini akan membawa manfaat bagi masyarakat. "Saya kira kalau ini bisa dilakukan dengan cepat, masyarakat akan mendapatkan dampak manfaat yang sangat baik," kata Jokowi.

Baca pula:
Jokowi: Masih Ada Penguasaan Lahan Besar oleh Korporasi


Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofjan Djalil mengatakan pihaknya menargetkan 5 juta hektare sertifikasi lahan selesai tahun ini. "Sampai bulan kedua, mungkin sudah hampir seluruh Indonesia proses pemetaannya sudah oke sampai 2 juta hektare. Tapi kami kan kemarin kekurangan anggaran, jadi 3 juta hektare lagi," kata Sofjan seusai rapat kabinet.

Sementara untuk redistrubusi aset, dia mengatakan harus ada regulasi yang mengaturnya, yakni berupa Peraturan Presiden. "Perpres itu yang kami tunggu," kata dia. Perrpres itu akan berupa pelepasan kawasan hutan. Sebab, kawasan hutan itu yang saat ini bisa di redistribusi. "Untuk dilepaskan dari kawasan hutan perlu Perpres. Itu yang sedang kami selesaikan," kata dia. Sementara Perpres lainnya yang dibutuhkan adalah sial proses redistribusi.

Terkait felda, Sofjan menjelaskan, pola redistribusi aset akan menggunakan pola bantuan korporasi. "Bukan dikasih tanah, orang beli tanah itu bisa enggak ada arti. Nanti bisa dijual lagi oleh mereka. Harus diberikan pendampingan," kata Sofjan.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

6 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

6 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

9 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

9 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

10 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

10 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

11 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

11 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

11 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

12 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya