Permen Dot Terbukti Tak Bernarkoba, Ini Penjelasan Pemkot Surabaya

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 08:22 WIB

Operasi gabungan Satpol PP, puskesmas, Koramil, dan kepolisian merazia permen dot yang diduga mengandung narkoba di sekolah dasar Surabaya, Selasa, 7 Maret 2017. (Foto: Dok Satpol PP)

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mengklaim tindakan razia makanan dan minuman, yang diduga mengandung bahan berbahaya dan zat adiktif, adalah hal wajar. Alasannya, tidak semua jenis jajanan makanan dan minuman (mamin) yang beredar di pasaran aman dikonsumsi masyarakat. Hal ini menyusul hasil uji laboratorium di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM), yang menyatakan permen dot merek Penguin negatif mengandung narkoba.

“Ini tidak hanya sekali ini, banyak jenis makanan yang kami periksa dan awasi sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota terkait dengan tim koordinasi pembinaan dan pengawasan makanan dan minuman,” kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita saat jumpa pers, Selasa, 14 Maret 2017. Tidak hanya di sekolah dasar, tapi juga pedagang kaki lima dan supermarket di Kota Pahlawan.

Baca: Importir Permen Dot Minta Pemkot Surabaya Pulihkan Nama Baiknya

Menurut dia, kegiatan pengawasan terhadap makanan dan minuman sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Hal itu selaras dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 942 Tahun 2003 tentang pedoman higiene sanitasi makanan jajanan setiap bulan. “Ini langkah antisipasi dan itu wajib kami lakukan sebelum (premarket) dan sesudah izin edar (mamin),” tutur Febria.

Pengawasan yang dilakukan, menurut Febria, memiliki standard operating procedure (SOP). Ia mencontohkan, selama Februari 2017 lalu, pengawasan dilakukan di 200 titik, baik di toko kecil maupun toko besar.

“Ada pengaduan dari masyarakat ataupun tidak, kami turun. Sebab, kewajiban kami melakukan pengawasan bila ada zat tambahan makanan yang berbahaya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Saptol PP) Surabaya Irvan Widianto menegaskan pengawasan terhadap makanan dan minuman dilaksanakan secara masif dan serentak sesuai dengan Perda Nomor 2 Tahun 2014 Pasal 27. “Pengawasan ini dilakukan berdasarkan tiga hal, yakni karena adanya temuan di lapangan, laporan masyarakat, dan uji lab,” tuturnya.

Baca: Permen Dot Diduga Narkoba, Begini Hasil Uji Laboratorium BPOM

Untuk prosedur pengawasan, personel Satpol PP di kecamatan merazia makanan dan minuman yang dicurigai. Misalnya, dari warna, bau menyengat, dan durasi kadaluarsa. Produk tersebut kemudian diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk diteliti.

“Begitu hasil uji lab keluar dan ternyata negatif, kami melakukan pengembalian per kecamatan. Kecuali yang barangnya dari awal sudah dibeli,” tutur dia.

Kota Surabaya dan sejumlah kota lain sempat heboh lantaran razia permen, yang diduga mengandung zat adiktif. Permen tersebut diimpor dari Cina oleh PT Petrona Inti Chemindo.

Baca juga: Terumbu Karang Raja Ampat, Proses Evakuasi Kapal Diinvestigasi

Belakangan, Balai Besar POM Surabaya dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur merilis hasil bahwa permen itu tidak mengandung narkotik. Bahkan mengantongi izin resmi Badan POM. Perusahaan importir itu lantas menuntut Pemerintah Kota Surabaya memulihkan nama baik perusahaan.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

20 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

5 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya