Kasus E-KTP, KPK Menduga Terjadi Banyak Penggelembungan Harga

Reporter

Selasa, 14 Maret 2017 07:43 WIB

E-KTP: Satu Proyek, Berjibun Masalah

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga telah terjadi penggelembungan harga dalam pengadaan proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP senilai Rp 5,84 triliun. Sejumlah auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan diundang ke KPK untuk melakukan penghitungan ini.

"Modusnya penggelembungan harga barang," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, seperti dikutip dalam majalah Tempo edisi 13-19 Maret 2017. Duit hasil markup harga barang dalam proyek e-KTP ini yang diduga KPK mengalir ke mana-mana.

Baca: Kasus E-KTP, Eks Ketua Mahkamah Konstitusi: Jika Benar, Sejarah Hitam Bangsa Ini

KPK menduga modus itu dilakukan hampir di setiap spesifikasi barang. Selisih penggelembungan sangat besar jika dikalikan target pengadaan e-KTP untuk 172 juta orang di 497 kabupaten dan kota.

Terdakwa Sugiharto, ketika menjadi Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri, menetapkan harga perkiraan sendiri per keping blangko e-KTP tanpa didahului survei harga pasar. Dia menetapkan harga berdasarkan price list yang disusun oleh tim PT HP Indonesia, perusahaan vendor. KPK menilai harga teknologi, alat, dan bahan baku jauh lebih rendah daripada rencana.

Baca: Kasus E-KTP, KPK Buka Peluang Adanya Tersangka Baru

Pengadaan blangko e-KTP direncanakan 172.015.400 keping, tapi realisasinya 122.109.759 keping per 31 Desember 2013. Untuk perekaman data, dalam perencanaan dilakukan berdasarkan teknologi iris (mata), tapi ada yang berdasarkan teknologi finger (jari).

Bahan pembuatan e-KTP dalam perencanaan adalah polyvinyl chloride (kuat dan tidak mudah rusak). Namun dalam realisasinya polyethylene terephthalate glycol (mudah rusak, patah, dan terkelupas). Chip direncanakan berstandar internasional, tapi hal itu tidak pernah berfungsi dan digunakan.

Baca: Usut Kasus E-KTP Selama 3 Tahun, KPK Yakin Bisa Buktikan Dakwaan

Terkait dengan fungsi e-KTP, semula direncanakan single identity number (terintegrasi dengan seluruh sistem pelayanan publik). Dalam realisasinya, tak integrasi dengan data paspor, surat izin mengemudi, dan simpanan bank. Targetnya pun meleset. Sebelumnya proyek e-KTP direncanakan selesai akhir 2012, tapi proyek tersebut belum rampung sampai hari ini.

Contoh penggelembungan harga, untuk item chip dalam dokumen kontrak dituliskan harga per satuannya Rp 9.400. Namun harga versi KPK yang dinilai wajar adalah Rp 3.675 per satuannya. Contoh lain, material PET dalam dokumen ditulis Rp 3.250 per satuannya, versi KPK seharusnya harga wajar Rp 628,71.

MAJALAH TEMPO | RINA W.

Video Terkait:
Setya Novanto: Saya Tidak Terima Dana Itu
E-KTP: Satu Proyek, Berjibun Masalah
Sidang Perdana E-KTP, Terdakwa Terima Dakwaan Jaksa

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

3 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

3 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

7 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

10 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

12 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

18 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

23 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya