Soal Dana Frankfurt Book Fair, Goenawan Mohamad: Itu Fitnah!  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 12 Maret 2017 13:38 WIB

Goenawan Mohamad, saat menghadiri pembukaan Frankfurt Book Fair 2015 di Jerman, 13 oktober 2015. TEMPO/Arif Zulkifli

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional untuk Frankfurt Book Fair 2015, Goenawan Mohamad, menanggapi pelaporan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Ini berkaitan dengan laporan Government Against Corruption dan Discrimination (GACD) ke KPK atas dugaan penyelewengan dana Frankfurt Book Fair 2015.

Meski demikian, Goenawan menegaskan tanggapan tersebut tidak berkaitan dengan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. “Saya yang bertanggung jawab kok, saya ketua komite nasional. Dan bahwa itu korupsi, itu fitnah!” kata Goenawan saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 12 Maret 2017.

Baca: Dana Frankfurt Book Fair, Anies Baswedan Dilaporkan ke KPK

KPK menerima laporan dari Andar Situmorang, Ketua GACD, atas dugaan penyelewengan dana tersebut. Dalam tanda bukti penerimaan laporan, Anies dilaporkan diduga tersangkut korupsi pembiayaan proyek Frankfurt Book Fair 2015 yang berlangsung pada 13-18 Oktober 2015.

Gelaran tersebut menghabiskan dana Rp 146 miliar. Saat itu, posisi Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam laporannya, Andar melampirkan satu dokumen kronologi laporan dugaan tindak pidana korupsi, yang diduga dilakukan Anies saat menjabat.

Goenawan pun merespons. Melalui akun Facebook-nya, @goenawanmohamadofficial, ia mengklarifikasi atas pemberitaan terkait dengan gelaran yang menjadikan Indonesia sebagai tamu kehormatan tersebut.

Simak juga: Goenawan Mohamad: Frankfurt Book Fair Proyek Sekali Seumur Hidup

“Maka jika ada yang perlu dilaporkan ke KPK, itu adalah saya, bukan Anies Baswedan. Bukan karena saya mau pasang badan buat Anies, yang bukan pilihan saya untuk pilkada kali ini. Tapi karena tak adil bagi dia,” tulis Goenawan.

Ia menyebutkan Anies melanjutkan agenda yang telah disetujui menteri sebelumnya, Muhammad Nuh. "Dan saya senang bekerja bersama dia: saya memimpin team profesional, dia aparat Kementerian. Hasilnya bisa dilihat dari kesaksian dan liputan media terkemuka Jerman," tulisnya.

Sastrawan kelahiran Batang, Jawa Tengah, ini menjelaskan pernyataan dalam akun Facebook-nya tersebut bukan hanya terkait dengan perkara Frankfurt Book Fair 2015. Menurut dia, ini berkaitan dengan banyaknya berita fitnah pada masa pilkada DKI Jakarta.

“Yang penting dari situ, adalah saya menentang fitnah dari kedua belah pihak. Pilkada harus dibersihkan dari permainan fitnah,” kata Goenawan.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

7 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

7 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

9 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

10 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

12 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

13 jam lalu

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

Goenawan Mohamad mengatakan etik bukanlah sesuatu yang diajarkan secara teoritis, melainkan harus dialami dan dipraktikkan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

19 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

20 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

21 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 hari lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya