Diduga Terlibat Kasus E-KTP, Setya Novanto: Saya Cukup Berdoa Saja

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 08:16 WIB

Ketua DPR Setya Novanto saat berkunjung ke kantor Tempo Media Grup, Jakarta, 8 Maret 2017. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto belakangan ini kembali mencuat menjelang sidang pembacaan dakwaan kasus dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Apalagi Setya disebut-sebut sebagai orang yang mengatur proyek ini agar mulus sejak tahap pembahasan hingga pelaksanaan.

Setya berharap pembacaan dakwaan pada Kamis, 9 Maret 2017, tidak menimbulkan kegaduhan politik seiring dengan nama-nama besar yang akan disebut. “Saya baca nama-nama yang kita kenal juga. Saya tentu sangat prihatin,” ucapnya saat berkunjung ke Tempo, Rabu kemarin. Ketua Umum Partai Golongan Karya itu berharap KPK bisa menuntaskan kasus tersebut.

Baca:
3 Kasus Korupsi yang Modusnya Mirip Kasus E-KTP

Anda sudah membaca surat dakwaan kasus e-KTP?

Saya tadi dikasih dua lembar. Saya baca. Ya, saya cukup berdoa saja.

Seingat Anda, proyek e-KTP ini seperti apa?

Saat itu, saya Ketua Fraksi Golkar. Sebagai ketua fraksi, saya hanya menerima laporan bulanan dari sebelas komisi di DPR dan badan lain, di antaranya Komisi Pemerintahan yang menyampaikan laporan tentang proyek e-KTP. Nah, sepanjang untuk kepentingan nasional dan masyarakat, buat saya itu baik.

Saat itu ada masalah?

Masalah anggaran. Tapi saya serahkan kepada Komisi Pemerintahan. Sebab, setiap komisi punya anggota Badan Anggaran, dan akan dibawa ke Badan Anggaran. Jadi saya tidak terlibat dalam masalah teknis anggaran.

Tapi masalah ini dilaporkan ke Anda, kan?

Saya sudah sampaikan, masalah ini kita rapat plenokan. Tapi saya sudah jelaskan, tidak ikut campur masalah ini.

Baca:
KPK, Nama-nama Tokoh, dan Guncangan Politik Kasus e-KTP

Ada info dari orang Golkar bahwa ada rapat khusus soal proyek ini di Fraksi Golkar, terutama dengan Andi Narogong….

Boleh saya tahu informasinya dari mana? Kalau orang Golkar, saya tertarik, tuh, mumpung jadi ketua umum. Saya pikir ini bisa ditanya ke Andi.

Artinya kenal Andi, dong?

Memang, karena ada urusan jual-beli kaus saat Golkar mau mengadakan acara yang butuh pakaian. Tapi tidak jadi dilakukan karena harganya mahal. Saat itu, saya Bendahara Golkar.

Bukannya sebagai bendahara partai saat itu Anda bertugas mencari anggaran dari APBN?

Enggak boleh itu. Para anggota Golkar punya kemampuan masing-masing. Ada pengusaha dan biasakan donasi.

Anda pernah diperiksa berapa kali dalam kasus ini?

Dua kali.

Sempat dipertemukan dengan tersangka kasus ini, Irman atau Sugiharto?

Sempat, dan saya sampaikan tidak mengenal mereka.

Bagaimana mungkin semua pihak membuat keterangan berbeda tapi bisa klop?

Itu susah saya jawab. Lihat di persidangan nanti.

Baca
kasus e-KTP selengkapnya di sini.

Golkar saat itu disebut dapat Rp 150 miliar?

Demi Allah, demi Tuhan tidak. (Sambil mengangkat tangan)

Wajar tidak, proyek Rp 5,9 triliun ini dikorupsi Rp 2,55 triliun?

Waduh, enggak tahu. Duit segitu banyak taruh di mana. Kalau dikumpulin, bisa satu gedung nih.

Di DPR, ini terkesan proyek Golkar?

Saya belum pernah dengar. Enggak ada merah, hijau. Kalau proses usulan, harus dibawa ke sidang paripurna.

HUSSEIN ABRI | SUNUDYANTORO


Video Terkait:
Sidang Perdana E-KTP, Terdakwa Terima Dakwaan Jaksa

Berkas Kasus Korupsi Pengadaan e-KTP Siap Disidang
Terkait Kasus E-KTP, Anggota DPR Ade Komarudin Diperiksa KPK
Anas Urbaningrum Diperiksa KPK Terkait Proyek E-KTP

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

22 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya