Begini Kondisi 2 Warga Kabupaten Cirebon yang Suspect Flu Burung

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 9 Maret 2017 07:00 WIB

Flu burung merebak di Bandung. PRIMA MULIA

TEMPO.CO, Cirebon - Sebanyak 2 orang warga Kabupaten Cirebon dinyatakan suspect flu burung. Keduanya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Gunung Jati.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sebanyak 2 warga Kabupaten Cirebon hingga kini masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Gunung Jati. Keduanya berinisial AG,16, warga Pangenan dan AS, warga Greged, Kabupaten Cirebon. Keduanya menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Gunung Jati sejak Ahad, 5 Maret 2017.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan, M Subuh, menyatakan jika keduanya dinyatakan suspect flu burung. “Karena keduanya pernah melakukan kontak langsung dengan unggas yang dinyatakan positif flu burung,” kata Subuh, Rabu, 8 Maret 2017 saat mengunjungi RSUD Gunung Jati.
Baca : Kabupaten Bandung Waspadai Penularan Flu Burung ke Manusia

Hasil laboratorium, menurut Subuh baru bisa diketahui 2 hingga 3 hari kedepan. Namun,masih menurut Subuh, saat ini kondisi kedua pasien tersebut sudah mulai membaik. Saat ditanyakan adanya seorang warga Pangenan yang telah meninggal dan diduga suspect flu burung, menurut Subuh pihak rumah sakit tidak mengambil sampel darahnya.

“Tapi kan yang dirawat ini anaknya. Nah untuk anaknya sudah diambil sampelnya,” kata Subuh. Jika nanti anaknya negative, maka bapaknya juga akan negative, demikian pula sebaliknya.

Setelah ini, lanjut Subuh, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat untuk melakukan sejumlah langkah pasca ditemukannya unggas yang positif terinfeksi flu burung. Langkah-langkah yang harus diambil yaitu melakukan disinfeksi, melakukan depopulasi atau memusnahkan ungga yang terduga terinfeksi flu burung serta melakukan vaksinasi.

Pulau Jawa, lanjut Subuh, merupakan daerah endemis flu burung. Namun daerah endemis terbesar paling banyak di kabupaten dan kota di Jawa Barat. Sedangkan untuk tahun ini, flu burung didapati di Kabupaten Bandung Barat dan Cirebon.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, mengungakpkan dari 3 juta populasi unggas di Kabupaten Cirebon, mereka hanya memiliki vaksin untuk 75 ribu unggas.
Simak pula : Awas, BMKG Memprediksi Hujan Es Bisa Terjadi Lagi di Jawa Timur

Ini berarti masih ada unggas yang belum bisa mendapatkan vaksin. “Hingga kini proses vaksinasi masih berlangsung. Tapi memang belum sampai ke Pangenan,” kata Ali. Kurangnya vaksin membuat mereka hanya memberikan vaksin pada unggas yang ada di dalam kandang.

Soal unggas yang terinfeksi flu burung, Ali mengungkapkan sebanyak 105 itik di Kecamatan Pangenan positif terinfeksi flu burung. “105 ekor itik tersebut saat ini sudah dimusnahkan,” kata Ali.

Hanya saja, 105 ekor itik tersebut merupakan bagian dari 500 ekor itik yang ada di Kecamatan Pangenan. Seharusnya itik tersebut juga dimusnahkan. Namun menurut Ali mereka tidak memiliki dana untuk melakukan kompensasi unggas warga tersebut. Namun Ali berjanji akan melakukan pendekatan kepada warga agar unggasnya bersedia untuk didepopulasi. Ivansyah

IVANSYAH

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

3 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

6 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

31 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

49 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

50 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya