Panitia Asian Games Kekurangan Dana, Kalla akan Lobi Pengusaha

Reporter

Selasa, 7 Maret 2017 22:06 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan Velodrome Rawamangun di Jakarta, 6 Maret 2017. Velodrome Rawamangun akan dijadikan arena balap sepeda dalam Asian Games 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Dana APBN untuk penyelenggaran Asian Games 2018 tidak cukup menutupi biaya membuat pemerintah mengusahakan sumber pendanaan lain. Ketua Panitia Pengarah Penyelenggaraan Asian Games 2018 yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla berencana mengumpulkan pengusaha untuk menjadi sponsor.


“Dalam waktu dekat, Bapak Wakil Presiden akan mengundang teman-temannya dari swasta untuk membicarakan hal ini (pendanaan). Ini memang gawe nasional," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca:
Ingin Asian Games 2018 Matang, Jokowi Mundur dari ...
Presiden: Asian Games dan IMF Meeting untuk Bangun Citra
Rapat Kabinet Putuskan 9 Arena untuk Asian Games 2018

Sebagaimana telah diberitakan, komite penyelenggara Asian Games 2018, Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) baru memiliki Rp 500 miliar untuk penyelanggaraan di Jakarta dan Palembang. Padahal, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan sekitar Rp 8,7 triliun.

Dana Rp 500 miliar itu pun, hingga saat ini, belum bisa digunakan. Sebabnya, Peraturan Presiden untuk pengadaan barang dan jasa yang berkaitan dengan Asian Games 2018 pun belum ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga:
Ketika Para Saksi E-KTP Berkata, Setya Novanto Sampai Anas
Kasus E-KTP: Tak Mau Setor Fee, Jatah Pengusaha Ini Susut Separuh
Setya Novanto Minta Tak Gaduh, KPK: Jalan Terus


Puan melanjutkan bahwa dirinya serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sudah mendata siapa saja perusahaan swasta yang potensial untuk menjadi sponsor. Baik perusahaan lokal, juga internasional. Nama-nama perusahaan itu sudah diserahkan kepada Wapres Jusuf Kalla. Keterlibatan swasta, kata Puan, akan didorong semaksimal mungkin.

Wakil Presiden mengatakan akan membidik perusahaan-perusahaan besar sebagai sponsor Asian Games 2018. Beberapa di antaranya yang disebutkan Kalla adalah Toyota, Huawei, dan Samsung.

Secara terpisah, Menteri Imam mengatakan bahwa pendekatan kepada calon sponsor belum dilakukan. Selain itu, hal itu harus dikoordinasikan dahulu dengan OCA (Olympic Council of Asia) dan menunggu Perpres dari Presiden Joko Widodo. Hingga saat ini, belum jelas kapan Perpres akan ditandatangani.

"Soal penandatangan Perpres itu sudah saya tindaklanjuti. Sudah ada di Seskab (drafnya), tinggal diteken saja," ujar Imam.

Panitia akan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan serta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah untuk menjaga akuntabilitas. Efisiensi anggaran diusahakan hingga lebih dari 50 persen. "Maksimal (bisa diefisiensikan) hingga Rp 4 triliun,” ujar Imam.

ISTMAN M.P.


Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya