Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Meroketnya harga cabai rawit karena sedikitnya panen dan serangan penyakit patek. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk memenuhi kebutuhan dan mengendalikan harga cabai di Kalimantan Tengah, provinsi tersebut pada 2017 mendapatkan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk mengadakan 198 ribu tas paket bibit cabai. Bibit-bibit cabai tersebut dibagikan secara gratis kepada kelompok-kelompok masyarakat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Tute Lelo saat ditemui pada Selasa, 7 Maret 2017, mengatakan program ini baru keluar dari pemerintah pusat.
Sembilan kabupaten/kota tersebut antara lain Kabupaten Kapuas yang mendapatkan bibit cabai rawit sebanyak 36 ribu dan cabai besar 18 ribu, Kotawaringin Timur dengan bibit cabai rawit 36 ribu dan cabai besar 18 ribu, Kotawaringin Barat yang memperoleh bibit cabai rawit dan cabai besar masing-masing 18 ribu, Gunung Mas dengan bibit cabai besar 18 ribu, serta Kota Palangkaraya yang mendapatkan bibit cabai rawit dan cabai besar masing-masing 18 ribu.
Untuk pengadaan 198 ribu tas bibit cabai tersebut, ujar Tute, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota, karena untuk penyemaian bibit cabai tersebut harus dilakukan di kabupaten/kota masing-masing.
Sebab, jika penyemaian bibit cabai di lakukan di provinsi, pendistribusiannya akan mengalami kesulitan. “Kami saat ini masih melakukan koordinasi dengan teman-teman kabupaten untuk melaksanakan itu. Kalau dilakukan di sini, nanti kami sulit mengangkutnya. Jadi dari provinsi hanya anggarannya,” ucapnya.
Bantuan bibit cabai rawit dan cabai besar tersebut, tutur Tute, diharapkan minimal bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga penerima sehari-hari.