HUT Puro Pakualaman, Ratusan Orang Ikut Lomba Memanah  

Reporter

Minggu, 5 Maret 2017 21:42 WIB

Seorang peserta melepaskan anak panah pada kejuaraan panahan tradisional tingkat nasional di lapangan Graha Saba Pramana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 8 Mei 2016. Kejuaraan panahan tradisional tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-4 paguyuban panahan tradisional. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti lomba Jemparingan Mataram yang digelar di Lapangan Kridosono, Yogyakarta, Ahad 5 Maret 2017.

Lomba panahan tradisional dengan mewajibkan peserta mengenakan pakaian adat Jawa ini merupakan rangkaian kegiatan Pengetan Hadeging Kadipaten Pakulaman atau hari jadi Puro Pakualaman Yogyakarta ke-211.

Dalam acara jemparingan yang diikuti oleh sekitar 350 orang tersebut, anak-anak usia 10 tahun sampai warga Spanyol yang masih bermukim di Yogya turut berpartisipasi. "Saya memang sedang belajar budaya tradisional Jawa, jadi ikut ini,” ujar Miguel, 46 tahun, asal Spanyol, kepada Tempo.

Baca: PKS Benarkan Ada 2 Mantan Kadernya Terseret Kasus E-KTP

Miguel mengaku beruntung bisa terlibat dalam kegiatan memperingati berdirinya Puro Pakualaman karena kebetulan istrinya tengah menempuh pendidikan seni tari di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. “Jadi sama-sama belajar,” ujar Miguel.

Selain Miguel, peserta lomba Jemparingan yang juga menarik perhatian ialah Farukh Nugroho, 10 tahun. Siswa kelas 4 SD Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo tersebut mengikuti lomba panahan karena ingin mencari pengalaman.

“Saya suka dan mulai belajar Jemparingan sejak usia 8 tahun sama bapak, terus sering ikut lomba,” ujar siswa yang pernah menyabet juara di lomba Jemparingan tingkat Kabupaten Kulon Progo tersebut.

Lihat: Warga Adat Papua Minta Dilibatkan Bahas Kontrak Freeport

Panitia Lomba Jemparingan, Rimawan, menuturkan, semula lomba Jemparingan ini ditargetkan menjaring 300 peserta asal Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan. “Ternyata yang mendaftar sebelum hari H sudah 350 lebih, jadi kami tiadakan pendaftaran di tempat,” ujar Rimawan.

Dalam lomba panahan tradisional ini peserta diharuskan memanah target sejauh 30-33 meter. Uniknya, dalam perlombaan yang bersifat gratis dan menyediakan 20 titik sasaran ini, peserta yang mampu mengenai sasaran berupa bendera merah dan putih bisa langsung minta hadiah kepada panitia. Dua panitia berjaga di sisi timur dan barat dengan membawa amplop besar berisi uang pecahan Rp 10 ribu.

Simak: Satpol PP Bogor Belum Periksa Tiga Gereja di Parung Panjang

Jika dalam satu sesi peserta berhasil mengenai bendera warna merah, maka skornya adalah 3. Satu bendera merah dihargai Rp 30 ribu. Sedangkan untuk bendera putih, jika peserta dalam satu sesi anak panahnya berhasil mengenai minimal dua bendera putih, maka dihargai Rp 20 ribu. “Kami sediakan 2000 bendera merah dan putih untuk dibidik,” ujar Rimawan.

Perlomban Jemparingan ini , ujar Rimawan, semata-mata digelar untuk melestarikan tradisi Jemparingan. Menurutnya cukup sulit mencari generasi muda yang mau menyukai Jemparingan ini meski paguyuban jemparingan di Puro Pakualaman dan belasan komunitas jemparingan lain di Yogya masih eksis. “Di Yogya ada 12 paguyuban jemparingan, namun untuk regenerasi masih cukup sulit,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

30 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

52 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

56 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya