Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud (tengah) dan Presiden Jokowi dalam pertemuan di Hotel Raffles, Jakarta, 3 Maret 2017. Sebanyak 28 tokoh lintas agama yang dijamu Raja Salman itu berasal dari agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Biro Presiden
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyatakan berkomitmen melindungi seluruh warga Indonesia di negaranya. Hal itu disampaikan sebagai respons atas permintaan Presiden Jokowi yang secara khusus menitipkan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.
"Presiden Jokowi secara langsung menitipkan WNI yang tinggal di Saudi kepada Raja Salman. Raja Salman merespons akan melindungi WNI di negaranya karena beliau menganggap WNI adalah warga negara mereka juga,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di kantornya, Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017.
Berdasarkan data Kemlu RI, sekitar 800 ribu WNI berada di Arab Saudi. Untuk itu, perlindungan WNI menjadi salah satu prioritas perwakilan RI dan pemerintah Saudi.
Arab Saudi tercatat sebagai salah satu negara yang paling banyak menerima pekerja asal Indonesia. Selain itu, setidaknya 25 WNI di Arab Saudi terjerat masalah hukum dengan ancaman pidana hukuman mati. Mereka terdiri dari 12 WNI didakwa dalam kasus pembunuhan, 5 WNI didakwa memakai sihir, dan 8 WNI didakwa melakukan zina.
“Maka dari itu, masalah perlindungan WNI di Saudi dan seluruh negara asing menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia,” kata Retno.