TKW Lombok Utara Sri Rabitah yang kehilangan ginjal di Doha Qatar. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan Sri Rabitah masih memiliki ginjal yang lengkap. Hal itu diketahui dari hasil deteksi awal dan pengecekan ulang di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sri Rabitah, 25 tahun, Tenaga Kerja Indonesia asal Lombok diduga kehilangan satu ginjalnya saat bekerja di Qatar tiga tahun lalu.
Tapi, Nusron menjelaskan pengecekan ulang ini tidak dilakukan dengan metode operasi. Sebab, pihak dokter saat ini tengah mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum melakukan operasi. "(Hasil) Pra operasi ini tidak 100 persen betul. Ada juga unsur kesalahannya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.
Operasi Sri Rabitah baru akan dilakukan pada 2 Maret 2017.
Info yang beredar, kata Nusron, masih simpang siur antara keterangan yang didapat di Qatar maupun yang di Indonesia. "Dokter sudah bergerak untuk membuktikan," ujarnya.
Bila pengakuan Sri Rabitah benar, Nusron akan mencabut izin agen yang menyalurkannya. Selain itu, BNP2TKI akan menuntut majikan Sri Rabitah yang ada di luar negeri. "Tapi, serahkan pada tim dokter terlebih dahulu," ujarnya.
Sri Rabitah mengaku baru menyadari ginjalnya hilang satu saat melakukan rontgen di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara di Kota Tanjung. Ia merasakan sakit di pinggang kanan sepulang dari Qatar.