Warga berjalan kaki menuju gerbang masuk Timor Leste di Desa Motaain, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 April 2016. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Kupang -Aparat satuan pengamanan perbatasan RI- Timor Leste Yonif 641 Beruang TNI bersama pihak Bea Cukai Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan 1.705 liter Bahan Bakar Minyak ilegal jenis minyak tanah bersubsidi yang hendak diseundupkan ke negara Timor Leste melalui jalur tikus, Selasa, 28 Februari 2017.
Penemuan BBM ilegal ini berdasarkan hasil penyisiran aparat di wilayah perbatasan negara mulai dari Desa Silawan hingga Pelabuhan Teluk Gurita. Dari hasil penyisiran itu, aparat berhasil menemukan ratusan jerigen berbagai ukuran berisi bbm ilegal jenis minyak tanah yang disembunyikan di semak-semak belukar. Baca : Polisi Siak Bongkar Penyelundupan 60 Ribu Liter BBM Ilegal
Aparat juga menemukan ribuan liter BBM ilegal di tampung di salah satu gubuk yang berada di pinggir pantai daerah Motaain. Ribuan liter BBM ilegal rencananya akan diseludupkan ke negara tetangga Timor Leste melalui jalur laut.
Komandan Pos Motaain Satgas 641 Beruang, Miftakhul Khoirul mengatakan pada saat penyisiran ada aktivitas masyarakat yang mencurigakan dan pada saat aparat mendekatpelaku berhasil melarikan diri dan ditemukan barang bukti berupa perahu dan jerigen kosong.
Namun dalam penyisiran lanjutan anggota berhasil menemukan sebuah gubuk kecil yang menampung ribuan liter minyak tanah ilegal dan melakukan penyitaan dengan jumlah 1.705 liter. "Ada sekitar 500 jerigen BBM yang sudah diselundupkan," ujarnya.
Saat ini ribuan liter minyak tanah ilegal bersubsisdi ini diamankan di Markas Komando Militer 641` Beruang untuk selanjutnya akan dimusnahkan.
Airlangga Sebut Pengawasan Barang Impor Kembali ke Kawasan Pabean Menimbulkan Sejumlah Tantangan
26 Oktober 2023
Airlangga Sebut Pengawasan Barang Impor Kembali ke Kawasan Pabean Menimbulkan Sejumlah Tantangan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengembalian pengawasan produk impor dari post border menjadi border, memunculkan sejumlah tantangan.