Mendikbud Ungkap Penyebab Kecurangan dalam UN

Reporter

Senin, 27 Februari 2017 21:57 WIB

Menko PMK Puan Maharani berjabat tangan bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Menteri Ristekdikti Mohammad Nasir serta Mendikbud Muhadjir Effendy usai Penandatanganan Nota Kesepahaman di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 29 November 2016. Lima menteri menandatangani nota kesepahaman dalam rangka kerjasama antara Industri dan SMK. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengakui bahwa Ujian Nasional (UN) masih diwarnai dengan kecurangan demi kecurangan.

"Kami tidak bisa menutupi praktik ketidakjujuran meskipun UN tidak menentukan kelulusan," ujar Muhadjir setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Ombudsman tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Lingkungan Kemdikbud di Jakarta, Senin, 27 Februari 2017.

Indeks integritas yang sebelumnya diagung-agungkan sebagai penentu kejujuran, lanjut Muhadjir, juga tidak lagi bisa dipegang sepenuhnya. Hal itu dikarenakan indeks integritas sudah diketahui pola dan kuncinya oleh sebagian staf di lingkungan pendidikan.

"Indeks integritas itu ada rahasianya, ada kuncinya. Kami punya hipotesis, ini ada kuncinya. Jadi tidak bisa lagi dipegang sepenuhnya," kata Muhadjir.

Dia menjelaskan yang bisa dilakukan pada saat ini, adalah menjaga agar tidak terjadi kecurangan terutama pada proses pendidikan di sekolah. "Ambisi kami, pelaksanaan UN bersih dari kecurangan-kecurangan yang selama ini terjadi."

Kecurangan pada UN, lanjut dia, juga diakibatkan oleh dorongan birokrasi, yang mana pemerintah daerah menjadikan UN sebagai patokan dalam berprestasi. Sehingga praktik kecurangan terjadi secara massif dan melibatkan sejumlah orang di sekolah.

Kepala Balitbang Kemdikbud, Totok Suprayitno, mengatakan perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai penyebab utama kecurangan yang masih terjadi. "Tapi biasanya, ujian yang risikonya tinggi seperti tidak lulus atau berpengaruh memiliki potensi berbuat curang. Kami berharap UN menjadi cermin yang bisa menggambarkan diri apa adanya supaya UN menjadi alat perbaikan. Tidak hanya menilai, tetapi menjadi alat untuk perbaikan," kata Totok.

ANTARA

Berita terkait

FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

2 hari lalu

FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

Dia menyoroti adanya kecurangan yang mencoreng integritas pendidik dan peserta didik bila Ujian Nasional kembali diterapkan.

Baca Selengkapnya

Kisah Inspiratif Calon Guru Besar Unpam dan Peniadaan UN Dikaji Kembali di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kisah Inspiratif Calon Guru Besar Unpam dan Peniadaan UN Dikaji Kembali di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno pada Sabtu pagi ini, 2 November 2024, masih dipuncaki artikel terpopuler pada Jumat pagi berisi antara lain kisah inspiratif dari Unpam.

Baca Selengkapnya

Ditiadakan Lalu Dihidupkan Lagi, Begini Kronologi Penghapusan Ujian Nasional

4 hari lalu

Ditiadakan Lalu Dihidupkan Lagi, Begini Kronologi Penghapusan Ujian Nasional

Penghapusan Ujian Nasional dianggap sebagai langkah meningkatkan mutu, tapi di pemerintahan baru UN atau ujian nasional disebut akan digelar lagi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penghapusan Ujian Nasional, Kini UN Dikabarkan Siap Berlaku Kembali

4 hari lalu

Kilas Balik Penghapusan Ujian Nasional, Kini UN Dikabarkan Siap Berlaku Kembali

Pendidikan sekolah dasar dan menengah diwacanakan akan kembali menerapkan Ujian Nasional (UN). Ini alasannya dulu dihapuskan.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

4 hari lalu

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

Ujian Nasional (UN) bagi siswa sekolah dasar dan menengah dikabarkan bakal diterapkan kembali. Ini pendapat tokoh yang pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Pratikno: Masih Berkomunikasi dengan Jokowi hingga Berbagi Kantor dengan Muhaimin

12 hari lalu

Pratikno: Masih Berkomunikasi dengan Jokowi hingga Berbagi Kantor dengan Muhaimin

Saat era Jokowi, Pratikno, menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara. Di era Prabowo, ia dilantik sebagai Menteri Koordinator PMK

Baca Selengkapnya

Kelakar Muhadjir Effendy ke Pratikno: Belum Ganti Saya, Sudah Perintah Saya

18 hari lalu

Kelakar Muhadjir Effendy ke Pratikno: Belum Ganti Saya, Sudah Perintah Saya

Muhadjir Effendy berkelakar tentang Pratikno yang dikabarkan akan menggantikannya sebagai Menko PMK.

Baca Selengkapnya

Muhaddjir Effendy Enggan Berkomentar Soal Kelanjutan Persiapan 2 Perusahaan Tambang Muhammadiyah

25 hari lalu

Muhaddjir Effendy Enggan Berkomentar Soal Kelanjutan Persiapan 2 Perusahaan Tambang Muhammadiyah

Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah, Muhadjir Effendy enggan menjawab saat ditanyai perkembangan persiapan pengelolaan tambang milik persyarikatan

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

27 hari lalu

Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

Pemerintah Indonesia berencana mengirim bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Sudan, Yaman, Palestina, dan Vietnam.

Baca Selengkapnya

Menko PMK: Pembukaan Lapangan Kerja Jadi Solusi Penurunan Jumlah Kelas Menengah

27 hari lalu

Menko PMK: Pembukaan Lapangan Kerja Jadi Solusi Penurunan Jumlah Kelas Menengah

Pembukaan lapangan kerja dianggap menjadi solusi strategis mengatasi penurunan jumlah kelas menengah.

Baca Selengkapnya