Petambak Udang Cemaskan Lumpur Lapindo

Reporter

Editor

Jumat, 29 September 2006 02:04 WIB

TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Keputusan pemerintah membuang lumpur panas Lapindo Brantas ke laut melalui Kali Porong membuat resah petani tambak udang di sana. Mereka khawatir kandungan lumpur berpengaruh terhadap budi daya udang.Sejak air lumpur dimasukkan ke Kali Porong, petambak tidak lagi mengambil air dari kali. Mereka menggali sumur baru yang disedot dengan diesel untuk mengairi kebutuhan air tambak. "Kami terus terang cemas mendengar putusan pemerintah itu," kata Sekretaris Paguyuban Petani Tambak Tradisional Sidoarjo, Iwan Hamzah, kepada Tempo, kemarin.Menurut Iwan, kelompoknya sudah berkirim surat kepada Bupati dan DPRD Sidoarjo. Surat itu berisi keberatan air lumpur dibuang ke sungai. Surat keberatan dibuat setelah ada kebocoran tanggulyang berakibat lumpur mengalir ke sungai. "Waktunya sekitar Juli lalu. Sebab, kami menemukan ada ikan dan udang di kali pada mati," ujar Iwan.Jumlah petani tambak, menurut Iwan, sebanyak 3.250 orang dengan areal garapan mencapai 15.530 hektare. Rata-rata produksi udang mencapai 21 ton per tahun. Tambak tersebut menyebar di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Waru, Sedati, Buduran, Sidoarjo Kota, Candi, Tanggulangin dan Jabon."Saat ini dampak langsungnya memang belum ada karena air lumpur yang dialirkan ke Kali Porong masih sedikit. Tapi bila nanti jumlahnya ribuan kubik, kami yakin akan mencemari tambak," kata Iwan.Keresahan juga melanda petani kerang dan kupang di Kecamatan Candi. Mereka yang berjumlah 425 orang, sehari-harinya mencari binatang laut untuk makanan khas Sidoarjo itu. Produksi kerang setahun mencapai 9 ton, sedangkan kupang kurang lebih 260 kilogram per tahun. "Kalau nanti kupangdan kerangnya banyak yang mati kami tak tahu harusbekerja apa," kata salah seorang nelayan kerangdan kupang.Ditempat terpisah, Bupati Sidoarjo Win Hendtarso menolak rencana pemerintah mentransmigrasikan penduduk Porong ke daerah Riau, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur. "Ini ngawur namanya. Transmigrasi itu untuk orang yang nganggur dan tidak mampu. Rakyat saya di Porong umumnya mapan dan memiliki pekerjaan tetap," ujar Win geram.Dia mengatakan, keputusan itu selain tidak melibatkan dirinya juga terkesan konyol. "Konyol karena masyarakat menjadi resah. Seumpama saya diajak bicara, langsung saya tolak," katanya.Win bersama jajarannya sedang menyiapkan bedol desa. Lahan yang disiapkan seluas 450 hektare di 3 kecamatan disekitar Porong. "Lokasi persisnya nanti. Kalau dibuka sekarang harga tanah menjadi tinggi. Yang jelas harga tanah hampir sama dengan lahan yang ditinggal warga," katanya.Kukuh S Wibowo|Rohman Taufiq

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

4 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

4 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

11 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

12 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

14 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya