Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

Reporter

Jumat, 24 Februari 2017 16:02 WIB

Sejumlah pengungsi dan pencari suaka berpartisipasi dalam acara peringatan Hari Pengungsi Dunia, di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta, 20 Juni 2016. Sebagian kecil pengungsi dan pencari suaka di Indonesia ditampung di kamp pengungsi, seperti di kamp Timbang Langsa, Langsa, dan Bayeun, Aceh Timur. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Keramahan dan semangat persaudaraan yang ditunjukkan masyarakat Indonesia terhadap para pengungsi pencari suaka dari negara-negara konflik diapresiasi peneliti asal Jerman, Antje Missbach.

"Banyak keramahan yang ditunjukkan masyarakat umum Indonesia dengan menyambut dan memperlakukan para pengungsi asing ini dengan cara yang bersahabat," kata Antje dalam acara peluncuran buku karyanya berjudul Troubled Transit, Asylum Seekers Stuck in Indonesia di Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Haus, Jakarta, Kamis malam, 23 Februari 2017.

Baca juga:Pencari Suaka Membeludak, Indonesia Minta Bantuan Australia

Menurut pengajar antropologi di Monash University, Australia, tersebut, kelebihan Indonesia dalam hal ramah tamah dan keakraban benar-benar layak diapresiasi karena di banyak negara lain para pencari suaka harus menghadapi penolakan dan masalah yang rumit.

Bahkan tidak jarang pengungsi yang berusaha menyelamatkan diri dari negara-negara konflik, seperti Afganistan, Iran, Sri Lanka, Pakistan, dan Myanmar, dipaksa kembali ke laut untuk melanjutkan perjalanan di tengah keterbatasan perbekalan dan kondisi perahu-perahu yang sebagian besar kelebihan kapasitas. "Saya rasa keramahan orang Indonesia menjadikan hidup mereka lebih baik," ucap Antje.

Baca pula: Ditolak Australia, Pengungsi Vietnam di Indonesia Enggan...

Di sisi lain, ia menganggap keramahan saja tidak cukup untuk memenuhi hak-hak dasar para pengungsi, terutama untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan layak. Harus menjalani hidup dalam ketidakpastian tentang masa depan tanpa pekerjaan dan rutinitas berpotensi membuat para pengungsi menderita.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Antje menilai penerbitan perpres tersebut merupakan kemajuan bagi Indonesia, meskipun masih banyak tantangan yang perlu ditangani dengan tepat.

"Peraturan tersebut lebih berperan sebagai pedoman teknis daripada sebuah kebijakan yang tepat," tuturnya.

ANTARA

Simak: Pilkada 2017, Eks Pimpinan KPK: Kepala Daerah Bukan ATM




Berita terkait

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

5 Januari 2021

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

Presiden Meksiko menawarkan suaka politik kepada Julian Assange setelah hakim di Inggris menolak mengekstradisinya ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

8 September 2020

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan akan membantu warga yang tertangkap otoritas Cina saat berlayar menuju Taiwan.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

10 Juli 2019

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih merasa senang dengan adanya rencana pemindahan sementara ke Islamic Centre Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

6 Juli 2019

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

Para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih Barat I mengakui sudah hampir empat bulan menunggu kepastian.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

6 Juli 2018

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

Sandiaga Uno dapat memberdayakan para pengungsi asing itu sebagai pendamping dalam program OK OCE.

Baca Selengkapnya