Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Warung Daun, Jakarta, 5 November 2016. Tempo/Vindry Florentin
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai tudingan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Antasari Azhar terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan manuver politik.
"Saudara Antasari ini menurut saya melakukan ini dalam suatu situasi kondisi ruang politik tertentu. Boleh dibilang apa yang dia lakukan merupakan manuver politik," kata Fadli Zon di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2017.
Fadli memastikan pernyataan Antasari yang menuding bahwa SBY mengutus Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Hary Tanoesoedibjo agar ia tidak menahan Aulia Pohan, besan SBY, menjadi alat politik.
Sebab, pernyataan itu dikeluarkan bertepatan dengan momentum pilkada. "Saya kira itu sesuatu yang harus diurus tuduhan-tuduhan dan sebagainya itu," ujarnya.
Ketika ditanya soal pengaruh insiden tersebut terhadap pemilihan pasangan calon yang diusung partainya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Fadli mengaku tak ingin mengambil keuntungan dalam situasi itu. "Tentu kami tidak mau mengail di air keruh ya," kata dia.
Menurut dia, partainya bersama Partai Keadilan Sejahtera yang mengusung pasangan nomor tiga itu akan bekerja lebih keras jika Anies-Sandi masuk ke putaran kedua.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.