Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyapa kader pada acara Rapimnas di JCC, Jakarta, 7 Februari 2017. Dalam pembukaan Rapimnas SBY menyampaikan pidato politik dengan tema Indonesia untuk Semua. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuding mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar menyebar fitnah untuk menjatuhkan elektabilitas puteranya, Agus Harimurti.
SBY mengatakan Antasari sengaja mengeluarkan tuduhan keji untuk menghancurkan namanya. "Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017." SBY mencuit melalui akun Twitternya, @SBYudhoyono, Selasa, 14 Februari 2017.
Antasari membuat pernyataan di hadapan pers siang tadi di Bareskrim Mabes Polri setelah mengadukan dugaan rekayasa kasusnya. Ia meminta SBY untuk jujur terhadap perkara pembunuhan yang membuatnya terseret ke bui.
Menurut Antasari, saat tengah menangani kasus aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia yang melibatkan besan SBY, Aulia Pohan, ia didatangi Hary Tanoesoedibjo. Antasari menyebut Hary sebagai utusan dari Cikeas. Hary membawa pesan agar Antasari tidak menahan Aulia Pohan.
Antasari divonis 18 tahun penjara pada 2009 karena bersalah merencanakan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Rajawali Putra Banjaran. Namun beberapa waktu setelah kematian Nasrudin, keluarga Nasrudin balik membela Antasari dan menyatakan Antasari bukanlah pembunuh pengusaha itu.
Sejak ditahan pada 2010, Antasari mendapat remisi 4,5 tahun. Dia sempat menjalani asimilasi atau penyesuaian di kantor notaris di Tangerang. Antasari bebas bersyarat pada Kamis, 10 November 2016. Selepas bebas bersyarat, pengacaranya mengajukan permohonan grasi atau pengampunan. Presiden Joko Widodo mengabulkannya sehingga dia bebas sepenuhnya.
SBY menuding pemberian grasi terhadap Antasari memiliki motif politik. "Ada misi utk serang & diskreditkan saya."