Sri Lanka Hadapi Kekeringan, Jokowi Kirim Beras 5.000 Ton

Reporter

Selasa, 14 Februari 2017 10:33 WIB

Presiden Jokowi Bagikan Kartu Indonesia Pintar Se DIY

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Sri Lanka. Bantuan berupa beras sebanyak 5.000 ton itu diberikan untuk mengatasi persoalan kekeringan dan kerawanan pangan yang tengah melanda Sri Lanka.

Presiden Joko Widodo mengatakan bantuan pangan tersebut merupakan permintaan langsung dari Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena. "Permintaan tersebut saya respon karena kondisinya sangat memerlukan sekali," kata Jokowi di kawasan pergudangan Bulog, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017.

Baca juga: Rizieq FPI Dicecar 36 Pertanyaan dalam 8 Jam, Apa Isinya?

Sebagai sebuah negara yang mempunyai hubungan erat, lanjut Jokowi, sudah sepantasnya Indonesia membantu Sri Lanka yang tengah menghadapi kesulitan. Ia meminta kepada kementerian terkait agar secepatnya mengirimkan beras bantuan itu.

Pada kesempatan yang sama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hubungan Indonesia-Sri Lanka sudah terjalin sangat lama. Kedua negara mencetus lahirnya Gerakan Non-Blok. "Sebagai negara sahabat Indonesia ikut membantu menanggulangi kekeringan," ucap Retno.

Retno menuturkan pemberian bantuan merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang dilakukan Indonesia. Menurut dia diplomasi ini akan terus berlanjut. "Kami ingin berkontribusi menjaga perdamaian dan kesejahteraan dunia," kata Menteri Retno.

Sebelumnya, di akhir Desember 2016 Indonesia mengirimkan bantuan kepada etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Bantuan itu berupa makanan instan, makanan balita, sarung, dan terigu.

Ikut mendampingi Presiden Jokowi saat pelepasan bantuan diantaranya Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Lalu Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung

ADITYA BUDIMAN

Baca: Anggota DPD Ini Anggap Sertifikasi Khatib Hanya Buang Duit

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

4 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

4 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

5 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

5 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

5 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

6 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

8 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

9 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya