SBY: Jangan Ada Islamofobia dan Kristenofobia di Indonesia

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 06:51 WIB

Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY berpidato pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat dan Pembukaan Rampimnas 2017 di Jakarta, 7 Februari 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada dua kata kunci bila bangsa Indonesia ingin sukses menjaga kebhinnekaan, yaitu toleransi dan tenggang rasa.

SBY menjelaskan, selain menghargai perbedaan, toleransi berarti saling mengerti dan tidak cepat tersinggung bila mendengar atau mengetahui sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan. Sementara tenggang rasa, kata dia, adalah kemampuan mengendalikan diri.

"Kita mesti mencegah tutur kata dan perbuatan yang bisa melukai, menyinggung, memperolok, dan merendahkan keyakinan saudara kita yang berbeda identitas," kata dia dalam pidato politiknya di acara Dies Natalis ke-15 Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2017.

Simak: Anti-Makar, SBY: Dukung Jokowi Selesaikan Masa Jabatannya


Karena itu, SBY meminta agar toleransi harus senantiasa dipasangkan dengan sikap tenggang rasa. Terlebih, kata dia, toleransi ada batasnya. "Kalau mengharapkan orang lain toleran kepada dirinya, dia juga harus bertenggang rasa kepada yang lain," ujarnya.

Menurut SBY, semua agama mengajarkan kasih sayang, bukan kebencian. Karena itu, ia meminta semua masyarakat Indonesia saling menghormati antarpemeluk agama. "Singkirkan jauh-jauh dari bumi Indonesia yang disebut Islamofobia, Kristenofobia, atau fobia-fobia terhadap agama mana pun," ucapnya.

SBY menjelaskan, respons pemerintah menyikapi beberapa aksi damai yang dihelat kaum muslim haruslah terukur, tepat, bijak, dan tidak melebihi kepatutan. "Jangan sampai dibaca negara menjadikan rakyat dan umat Islam sebagai musuhnya," tuturnya.

Menurut Presiden Indonesia keenam ini, yang menyuburkan kerukunan dan toleransi adalah rasa cinta dan kasih sayang. Selain itu dipengaruhi rasa kebangsaan dan persaudaraan. "Sedangkan yang merusak kedamaian, kerukunan, dan persaudaraan adalah kebencian dan rasa permusuhan," tuturnya.

Simak juga:
Penerjun TNI Hilang, Lokasi di Perairan Semarang
Penerjun TNI Hilang, Sertu Danang Namanya


Kasih sayang dan saling menghormati, kata SBY, juga harus diberikan pada semua etnis dan suku bangsa di negeri ini. Tidak perlu ada kebencian terhadap kaum diaspora mana pun. "Mereka semua adalah bangsa kita, bangsa Indonesia. Bukan bangsa Tiongkok, bukan bangsa Arab, bukan bangsa India, dan lain-lain," ujar dia.

SBY juga meminta agar ada rasa persaudaraan, kemitraan, dan kerja sama lintas partai politik. Meski terkadang terpecah saat ajang pemilu atau pilkada, bukan berarti di antara partai politik harus memelihara permusuhan yang permanen.

"Ada saatnya kita berkompetisi, ada saatnya pula kita berkolaborasi. Itulah indahnya jiwa Pancasila dalam demokrasi kita," kata SBY.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

25 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya