Ini Cara Menteri Kesehatan Penuhi Dokter Spesialis di Daerah

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 19:26 WIB

Ilustrasi dokter/kesehatan. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Disparitas dokter spesialis masih tinggi antar provinsi di Indonesia. Rasio dokter spesialis tertinggi berada di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Sedangkan rasio terendah di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara. Karena kebutuhan itulah Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengukuhkan 21 anggota Komite Penempatan Dokter Spesialis (KPDS) periode 2016-2019.

Komite bertugas menyusun rencana pemerataan dokter spesialis, menyiapkan wahana untuk kesiapan Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), memberikan masukan untuk rencana tahunan, membantu pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggara WKDS serta mencatat dan melaporkan penyelenggaraan WKDS. “Kami melihat kebutuhan (dokter spesialis) dari daerah. Yang paling penting adalah pemerataan dokter spesialis,” kata Nila di kantornya, Senin, 6 Februari 2017.

Baca: Ridwan Kamil Cari 900 Dokter dan Perawat untuk Jadi Relawan

Anggota komite berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Dalam Negeri, organisasi profesi dan kolegium, Konsil Kedokteran Indonesia, Asosiasi Institusi Pendidikan, Ikatan Dokter Indonesia, Asosiasi Perumahsakitan, dan Badan Pengawas Rumah Sakit.

Baca juga: IDI Dorong Revisi UU Pendidikan Dokter

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Usman Sumantri mengatakan komite membantu Menteri Kesehatan. Mekanismenya adalah rumah sakit di daerah mengusulkan dokter spesialis lima bidang. Dari usul itu, komite mengunjungi rumah sakit sebagai langkah persiapan. Mereka melihat kesesuaian dan kesiapan berupa sarana prasarana, sumbr daya manusia, kelengkapan peralatan, dan keamanan. Jika sudah siap, akan ada dokter spesialis yang ditempatkan di daerah itu selama satu tahun dalam program WKDS.

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) menyebutkan jumlah dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang terdaftar Surat Tanda Registrasi di KKI pada akhir 2015 mencapai 29.665 orang. Apabila dihitung sesuai rasio dan jumlah penduduk maka rasio spesialis adalah 12,7 per 100 ribu penduduk. Jumlah itu sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu 10,2 per 100 ribu penduduk. Namun persoalan masih terjadi pada persebaran dokter spesialis.


DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

17 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

2 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

6 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya