Menteri kesehatan RI Dr Nila Djuwita F Moeloek berbincang dengan dokter-dokter intrensif saat mengunjungi Puskemas percontohan Kassi-kassi di Makassar, Sulawesi Selatan, 3 November 2016. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Bandung -Kementerian Kesehatan mulai 2017 akan menambah tiga vaksin dasar baru bagi bayi hingga anak. “Karena memang banyak kematian anak akibat (bakteri) Pneumokokus,” kata Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Ahad, 5 Januari 2017.
Ketiga vaksin baru itu Measles dan Rubella (MR), Japanese Encephalitis (JE) dan Pneumokokus.
Imunisasi vaksin MR diberikan untuk melindungi anak dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, penglihatan, jantung, yang disebabkan infeksi virus rubella pada saat kehamilan. Sasaran imunisasinya ke bayi usia 9 bulan hingga lebih.
Vaksin JE untuk melindungi ancaman penyakit radang otak karena infeksi virus Japanese Encephalitis. Sasaran imunisasinya juga ke bayi berusia 9 bulan.
Adapun vaksin Pneumokokus diberikan untuk melindungi anak-anak dari bakteri pneumokokus yang menyebabkan radang paru-paru. Pemberian vaksin Pnemokukus diberikan untuk bayi usia 2, 3, dan 12 bulan.
Ketiga vaksin tersebut melengkapi beberapa vaksin lain yang diberikan pada Pekan Imunisasi Nasional sebelumnya, untuk menangkal penyakit polio, TBC, campak, difteri, pertusis atau batuk rejan, tetanus, hepatitis B dan pneumonia, juga meningitis.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh mengatakan, dana pengadaan jenis vaksin baru itu sekitar Rp 1 triliun.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.