Rakyat Terpecah, Ulama NU: Elite Jangan Paksakan Ego

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 18:57 WIB

Salahuddin Wahid. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jombang - Ulama sekaligus akademikus Nahdlatul Ulama (NU) dan alumnus Pondok Pesantren Tebuireng mengingatkan elite politik serta tokoh-tokoh organisasi kemasyarakatan tidak memaksakan kepentingan pribadi dan golongan. Pesan ini disampaikan di tengah kondisi bangsa yang rentan terpecah belah, khususnya dalam persaingan pemilihan kepala DKI Jakarta.

Salah satu ulama yang juga akademikus NU dan alumnus Pondok Pesantren Tebuireng, KH Tholchah Hasan, mengatakan, saat ini, para elite politik serta tokoh ormas lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan daripada kepentingan nasional. Tholchah menyoroti banyak kasus hukum yang dilatarbelakangi kepentingan politik dalam persaingan pilkada Jakarta.

“Sekarang ini, terlalu banyak kasus (hukum). Ego individu mengalahkan ego nasional. Semestinya, kalau ingin membuat persatuan yang baik, kita harus berani mengorbankan ego individu,” ucap Menteri Agama era Presiden Abdurrahman Wahid ini saat konferensi pers seusai peresmian Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Ahad, 5 Februari 2017.

Baca:
Dewan Pers: Sistem Verifikasi Media Bukan SIUPP
Pesan Tebuireng: NKRI dan Islam Tak Perlu Dipertentangkan

Tholchah juga mengingatkan agar para elite politik serta tokoh ormas tidak memaksakan kehendak demi kepentingan politik dan kelompok. “Kepentingan pribadi atau kelompok harus ditinggalkan. Sekarang ini masing-masing punya kepentingan, dan itu dipaksakan harus tercapai,” ujar bekas Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) ini.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah, juga mengingatkan masing-masing pihak yang bersaing dalam pilkada DKI Jakarta agar tidak saling memfitnah dengan isu agama dan nasionalisme.

“Sekarang ini timbul gonjang-ganjing, terutama karena pilkada DKI, yang sebetulnya tidak perlu sampai seperti itu. Sekarang ini kesannya yang mendukung Ahok itu bukan Islam dan yang tidak mendukung Ahok itu bukan Indonesia. Dua-duanya keliru, tidak ada hubungannya dengan itu,” tutur Gus Solah, yang juga Rektor Universitas Hasyim Asy’ari. Menurut dia, masing-masing pihak harus duduk bersama dan ingat akan cita-cita para pendiri bangsa.

ISHOMUDDIN

Baca juga: Rizieq Akan Bawa Massa, Kapolda Jabar: Bukan Negara Jalanan




Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya