Lawan Ormas Radikal, Parpol dan Ormas Kediri Apel Kebangsaan

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 4 Februari 2017 15:21 WIB

Ratusan massa berbagai organisasi massa dan partai politik menggelar apel kebangsaan di Simpang Lima Gumul Kediri, Sabtu 4 Februari 2017. Mereka menuntut pemerintah membubarkan ormas radikal yang memicu perpecahan bangsa. Foto Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri – Ratusan massa gabungan ormas dan partai politik menggelar “Apel Kebangsaan” di Simpang Lima Gumul Kediri. Mereka menuntut pemerintah membubarkan ormas radikal, yang memicu perpecahan bangsa.

Ratusan massa ini terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Pagar Nusa, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Garda Bangsa, Repdem, dan Pemuda Ka’bah.

Berkumpul di kawasan monument Simpang Lima Gumul, ratusan massa ini menggelar apel kebangsaan menolak radikalisme dan Kilafah dunia.


“Kalau ada yang memporak-porandakan NKRI, musuhnya kita semua,” teriak Munasir Huda, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri yang disambut dukungan ratusan massa, Sabtu 4 Februari 2017.

Huda menegaskan biang keladi persoalan nasional saat ini tak lain akibat munculnya kelompok radikal yang memaksakan kehendak atas keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Dengan dalih agama, mereka berniat mengganti ideologi negara Pancasila dan bahkan menghina lambang negara. Hal ini salah satunya dilakukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yang saat ini tengah menjalani proses hukum atas penistaan lambang Negara.

Tidak hanya menuntut penjatuhan hukuman berat kepada penista Pancasila, massa juga mendesak pemerintah membubarkan ormas radikal yang memecah belah persatuan bangsa dengan tujuan menjadi pemimpin dunia atau khilafah. “Negara harus tegas dan berani membubarkan organisasi yang ingin mengganti Pancasila,” kata Huda.

Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri, Sulkani, menyatakan siap melawan kemunculan kelompok intoleran di wilayahnya. Bahkan dengan tegas dia menyatakan akan menghadang kelompok manapun yang akan mengancam perpecahan masyarakat Kediri, termasuk FPI jika berani melakukannya. “Siapapun akan kita lawan jika berani melakukan tindakan intoleran di Kediri,” kata Sulkani, yang ikut dalam apel tersebut.

Aksi ratusan massa ormas dan partai politik ini menarik perhatian banyak masyarakat. Warga juga berjajar di pinggir jalan saat menyaksikan para peserta apel melakukan konvoi mengelilingi kawasan Simpang Lima Gumul.


Di sepanjang jalan mereka menyerukan kepada semua orang untuk berani melawan gerakan radikal dan intoleran yang muncul di Kediri.


HARI TRI WASONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.

Baca Selengkapnya

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya