Pramono Tegaskan Tak Ada yang Menghalangi SBY Bertemu Jokowi
Editor
Elik Susanto
Rabu, 1 Februari 2017 20:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah ada pihak yang menghalangi keinginan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Kabar ada yang menghalangi itu disampaikan SBY kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
"Kami juga membaca ada yang menghalang-halangi, sama sekali tidak ada. Semua tamu yang meminta waktu kepada Presiden Jokowi tentunya akan disampaikan oleh Sesneg atau Seskab kepada Presiden, karena mekanismenya seperti itu," kata Pramono setelah mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Rabu, 1 Februari. "Apalagi Pak SBY ini kan pernah menjadi presiden, tentunya kalau memang beliau menginginkan untuk bertemu dengan Presiden dan ada permintaan, nanti akan kami komunikasi kepada Presiden Jokowi," kata Pramono.
Baca Ini: SBY Ingin Sekali Bertemu Jokowi, tapi Dilarang Satu-Dua Orang
Dalam jumpa pers di Wisma Proklamasi Jakarta, SBY menyatakan ingin bertemu dan berbicara blakblakan dengan Presiden Jokowi terkait dengan banyak hal, mulai aksi damai umat Islam 4 November 2016, rencana pengeboman, hingga makar.
Simak: SBY Benarkan Menelepon Ma`ruf Amin, Bicarakan Soal Agus-Sylvi
"Sayang sekali saya belum punya kesempatan bertemu presiden kita Bapak Jokowi. Kalau bisa bertemu, saya mau bicara dengan beliau blakblakan, siapa yang melaporkan kepada beliau informasi intelijen yang menuduh saya mendanai aksi damai 4/11, mengaitkan saya dengan rencana pengeboman Istana Negara dan urusan makar," kata SBY.
Menurut SBY, alangkah bagusnya jika dia bisa bertemu dengan Presiden Jokowi agar terdapat penjelasan terkait dengan hal-hal yang benar dan tidak benar. "Ada tiga sumber yang memberi tahu saya bahwa beliau (Jokowi) juga ingin bertemu saya, tapi dilarang dua-tiga orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, hebat juga bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," ujar SBY.
BACA JUGA: Ini yang Membuat SBY Merasa Teleponnya Disadap
Soal penyadapan yang diungkap SBY dalam jumpa pers, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, dia menjadi menteri yang kesekian mengomentari soal tersebut. Dugaan penyadapan percakapan antara SBY dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, Wiranto menampik kemungkinan disadap oleh pemerintah. "Kok bicaranya kemungkinan-kemungkinan, itu bagaimana," ujar Wiranto. Menurut Wiranto, kemungkinan itu banyak. Karena itu, Wiranto minta jangan bicara kemungkinan.
Percakapan SBY dengan Ma'ruf Amin diungkap terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sidang Selasa, 31 Januari 2017.
ISTMAN M.P. | ANTARA