Warga Yogyakarta Keluhkan Marak Iklan Jasa Aborsi Ilegal

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 15:55 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas Jogja Garuk Sampah (JGS) mengeluhkan maraknya iklan jasa aborsi ilegal yang bertebaran di penjuru kota. “Malam dibersihkan pagi ada lagi,” kata Koordinator Kegiatan JGS Bekti Maulana di kantor Forum Pemantau Independen Kota Yogyakarta, Rabu 1 Februari 2017.

JGS adalah komunitas warga Yogyakarta yang menyoroti persoalan sampah visual. Sejak setahun lalu, mereka rutin membersihkan iklan, pamflet, dan poster yang menempel di fasilitas umum. Semisal di tiang rambu lalu lintas dan lampu merah.

Simak berita utama:
Respon Sikap Ahok ke Mar`uf Amin, GP Ansor: Serukan Siaga
GP Ansor Jember Desak Ahok Minta Maaf pada Ketua MUI Ma'ruf

Ia mengatakan dibanding iklan dan poster pemasaran lain, iklan jasa aborsi ilegal terbilang cukup marak. Iklan itu biasa terselubung di balik tawaran obat telat datang bulan. Bentuknya, selembar kertas bertuliskan nomor telepon yang bisa dihubungi saat terlambat haid. “Dalam satu tiang lampu merah bisa ada tiga sampai empat iklan,” kata dia.

Baca juga: Diperkarakan Ahok, PKB: Santri NU di Belakang Ma`ruf Amin

Bahkan, lanjut dia, ada indikasi masing-masing penyedia jasa itu saling bersaing. Kerap ia menemukan iklan yang sama milik penyedia jasa berbeda bertumpukan hingga tiga lembar. “Hampir di tiap lampu merah ada iklan seperti itu,” katanya.

Koordinator Forum Pemantau Independen Winarta mengatakan iklan di fasilitas umum merupakan bentuk pelanggaran. Selain melanggar, iklan berisi tawaran jasa aborsi ilegal juga mengkhawatirkan. “Kami akan kirim surat ke penjabat walikota agar masalah ini mendapat perhatian,” katanya.

Manajer Humas dan Media Rifka Annisa Women’s Crisis Center Defirentia One mengatakan iklan tersebut menjadi indikasi adanya pihak tertentu yang memanfaatkan masalah kehamilan tak diinginkan untuk meraup keuntungan finansial. Padahal, selain ilegal, tak ada jaminan solusi yang mereka tawarkan aman, baik secara medis maupun psikologis. “Jangan mudah percaya dengan iklan semacam itu,” katanya.

Kehamilan tak diinginkan, sambung dia, biasa imbas dari kekerasan seksual. Ia menyarankan perempuan yang menjadi korban tak buru-buru mengambil langkah yang merugikan dan membahayakan bagi diri sendiri. Mereka bisa mendatangi lembaga-lembaga konseling perempuan untuk mendapat informasi yang tepat. “Setidaknya terbukalah pada keluarga,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

33 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

53 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

59 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya