Dilaporkan ke MKD, Fahri Hamzah Janji Tak Akan Intervensi  

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 15:52 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan tidak ada pembicaraan perihal pencabutan laporan dari Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) yang melaporkan dia ke Mahkamah Kehormatan Dewan soal cuitannya di Twitter yang dianggap merendahkan pekerja imigran. Ia tidak membatasi setiap orang apabila ingin melapor atas cuitannya yang kini telah dihapus tersebut.

“Saya enggak mau mengintervensi kewenangan atau hak orang untuk melapor itu, silakan saja,” katanya di DPR, Selasa, 31 Januari 2017. Menurut Fahri, laporan tersebut adalah hak LACI. Namun ia mengaku telah meminta maaf lewat akun Twitter @Fahrihamzah atas cuitan yang diunggah pada 24 Januari kemarin.

Baca juga:
Soal Cuitan Babu, Ini Klarifikasi Fahri Hamzah


Fahri mengakui, setelah persoalan cuitan itu, banyak rekannya yang menyarankan dia untuk berhenti bercuitan di Twitter. Namun ia memutuskan untuk terus men-twit. Menurut dia, yang penting adalah mampu menyampaikan penjelasan yang baik. Selain itu, tidak menghindar untuk bertemu orang yang memiliki masalah. Lebih baik menjelaskan duduk perkaranya. Ia menilai polemik cuitan Twitter-nya sebagai tanda dari dinamika demokrasi.

Silakan baca:
Cuitan Babu, Fahri Hamzah Kembali Dilaporkan ke MKD
Laporkan Fahri Hamzah ke MKD, LACI Bantah Maksud Politis


Fahri menuturkan ia adalah orang yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, salah satu daerah penyumbang TKI ke luar negeri. Ia mengatakan, dalam peta Indonesia, NTB memiliki indeks pembangunan manusia terendah nomor dua. Ia mengaku sangat mengerti kondisi kemiskinan di sana. “Jauh sekali jarak saya dengan menghina orang, apalagi orang kecil,” ujarnya.

LACI melaporkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah ke MKD sehubungan dengan cuitannya di akun Twitter-nya, @Fahrihamzah. Laporan digulirkan pada Senin, 30 Januari 2017. Cuitan Fahri dianggap merendahkan buruh migran Indonesia.

Ketua LACI Nur Halimah mengatakan pihaknya meminta MKD mengevaluasi kinerja Fahri. Menurut dia, tidak selayaknya pejabat apalagi Wakil Ketua DPR mengatakan bahwa anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang.

Meski demikian, cuitan Fahri membawa pintu solusi untuk penyelesaian persoalan TKI di luar negeri. Hari ini Tim Pengawas TKI yang diketuai Fahri bertemu dengan lembaga swadaya masyarakat yang berfokus menyuarakan isu buruh migran. Kedua belah pihak sepakat untuk mengundang tiga pemimpin daerah, yaitu dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan NTB, untuk rapat membahas penyelesaian persoalan TKI. Mereka akan menggelar rapat pada Rabu esok.

DANANG FIRMANTO

Simak: Analis Politik: Menuju 2019 Cikeas Vs Teuku Umar Memanas


Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

4 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

35 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

43 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

46 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

51 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya