Ekspresi pimpinan FPI, Rizieq Syihab usai pemeriksaan sebagai saksi di Mapolda Metro Jaya, 23 Januari 2001. Ia diperiksa terkait pernyatan logo Palu-arit di uang edisi terbaru. TEMPO/Maria Fransisca
TEMPO.CO, Dompu - Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, batal hadir dalam kegiatan tabligh akbar di Masjid Almuwahiddin, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, 30 Januari 2017.
Tabligh akbar yang diselenggarakan oleh gabungan seluruh organisasi massa Islam di Bima minus Nahdlatul Ulama tersebut sedianya menghadirkan pembicara Rizieq Shihab, Bachtiar Nasir, Muhammad Zaitun, Muhammad Arifin Ilham, Syaikh Muhammad Eshom Yousuf, KH Abidin Rasyid Abdullah, dan KH Muhammad Abdu Syukur. Namun Rizieq tidak jadi hadir.
Batalnya Rizieq memberikan ceramah, menurut panitia dikarenakan di sekitar wilayah pesantren dijadikan tempat pelaksanaan latihan antiteror oleh Brimob sehingga ia batal ke Bima.
"Rizieq sebenarnya sudah dipastikan hadir memberikan ceramah sekaligus menyalurkan bantuan bagi korban banjir Bima, namun situasi di sekitar wilayah Pesantren tidak kondusif karena adanya latihan antiteror, maka beliau batal hadir untuk menjaga kondusisifitas di sana" ujar ketua panitia.
Semula Rizieq akan hadir pada acara "subuh berjamaah dan magrib mengaji".