Mahasiswa UII, Jokowi Diminta Patenkan Karya Ilmiah Korban  

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 04:31 WIB

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Angkatan 2015 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Syait Asyam (20 tahun) yang meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi UII pada 21 Januari 2017 siang lalu. Foto diambil di rumah duka di Jetis, Sleman, 23 Januari 2017. TEMPO/Pito Agustin

TEMPO.CO, Yogyakarta – Ibunda dari Syaits Asyam, Sri Handayani meminta kepada Presiden Joko Widodo menindaklanjuti hasil penelitian ilmiah anaknya agar lebih bermanfaat untuk orang banyak. Menurut Sri, anaknya mempunyai berbagai prestasi dan dikenal cerdas.

Sri Handayani menceritakan penelitian mendiang anakanya, yakni cara membersihkan limbah di laut. Sayang, takdir Asyam meninggal usai mengikuti pendidikan dasar The Great Camping XXXVII Mapala Unisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada 21 Januari 2017 lalu.

“Saya meminta agar Pak Menteri menyampaikan cita-cita anak saya kepada Pak Jokowi, difasilitasi, ada hak patennya. Semoga jadi amal jariyah anak saya,” kata Sri kepada Menteri Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi Muhammad Nasir yang berkunjung untuk mengucapkan belasungkawa di kediamannya di Jetis, Catur Harjo, Sleman, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca juga:
Surat Pernyataan Anggota Mapala UII Tak Gugurkan Pidana
Diksar Mapala UII, Korban Meninggal Sebelum sampai Puskesmas



Sri menuturkan, saat Asyam duduk di bangku SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta pada 2015, ia pernah meraih meraih dua medali emas bidang kimia dari ajang International Science Project Olympiad (ISPrO) dan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) di Jakarta. Selain itu, ajang International Environment Sustainability Project Olympiad (INESPO) 2014 di Belanda.



Asyam, Sri melanjutkan, juga pernah diundang Jokowi bersama para siswa berprestasi lainnya pada 17 Agustus 2016 lalu.

“Daripada dapat piagam, medali, tapi hanya masuk lemari. Lebih baik ditindaklanjuti agar bermanfaat,” kata Sri sambil menunjukkan sejumlah medali emas yang pernah diraih Asyam kepada Nasir.

Nasir yang menyempatkan berdoa bersama untuk almarhum Asyam menyampaikan salam dari Jokowi untuk orangtua Asyam. Dia juga menyayangkan kematian akibat dugaan kekerasan yang menimpa anak yang berprestasi seperti Asyam.

“Betapa rugi Indonesia, sumber daya manusia yang berkualitas meninggal akibat kekerasan,” kata Nasir.

Baca juga:
Tiga Mahasiswa Tewas, Rektor UII Mengundurkan Diri
Patrialis Akbar OTT KPK, Ketua MK: Ya Allah Saya Mohon Ampun


Advertising
Advertising


Nasir memastikan, negara akan memproses secara hukum dugaan kekerasan di kampus yang menimpa Asyam. “Meski Rektor UII mundur, proses hukum tetap berjalan,” ucap Nasir.



Selain berharap agar pelaku dugaan tindakan kekerasan yang menimpa anaknya dihukum seberat-beratnya, Sri juga meminta agar Mapala UII tidak sekadar dibekukan, melainkan dibubarkan. “Namanya pecinta alam, tapi kok malah merusak. Harusnya mencintai ciptaan Allah,” Sri berujar.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

5 hari lalu

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.

Baca Selengkapnya

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

5 hari lalu

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

PWI gelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024. Selain wartawan, pers kampus serta citizen journalism juga bisa ambil bagian. Apa kriterianya?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

7 hari lalu

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

Kebijakan ini berupaya menata kawasan kumuh Yogyakarta untuk menuntaskan seluruh indikator kumuh serta menurunkan faktor risiko bencana

Baca Selengkapnya

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

9 hari lalu

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

The Washington Post melaporkan pada Sabtu bahwa miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk bekerja secara ilegal di Amerika Serikat pada 1990-an

Baca Selengkapnya

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

11 hari lalu

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

Pasar Prawirotaman yang awalnya terkesan kumuh dan tua itu bertransformasi menjadi pasar yang sehat dan modern tanpa meninggalkan identitas lokalnya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

12 hari lalu

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

Game Financial Streams karya tim Catalys ITB itu menyabet juara pertama di ajang Gemastik 2024

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

13 hari lalu

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

HE, alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) dari program studi musik mengungkapkan ada dua dosen yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

13 hari lalu

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat camilan enak sekaligus bisa menjadi solusi permasalahan stunting.

Baca Selengkapnya

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

13 hari lalu

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

Program bantuan keuangan mencakup pendanaan yang bersumber dari APBN, masyarakat, orang tua mahasiswa, dan ITB

Baca Selengkapnya

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

15 hari lalu

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Menteri Satryo Soemantri berkomitmen memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliah hanya karena alasan keuangan.

Baca Selengkapnya