Warga Penolak Bandara Siap Hadang Jokowi  

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 15:33 WIB

Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok Wahana Tri Tunggal (WTT) berkumpul untuk menghadang petugas dari Badan Petanahan Nasional (BPN) saat melakukan pengukuran serta pematokan di Pedukuhan Kalirejo, Desa Glagah, Temon, Kulon[progo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara hanya pada hunian baru, lahan yang dapat digarap sebagai pengganti mata pencaharian warga yang mayoritas petani belum bisa diprioritaskan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Kulon Progo yang lahannya digunakan untuk pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport akan menghadang kedatangan Presiden Joko Widodo, Jumat, 27 Januari 2017. Presiden Jokowi akan melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan bandara itu.

"Ribuan orang akan melakukan aksi menghadang rencana ground breaking bandara," kata Martono, Ketua Wahana Tri Tunggal, paguyuban masyarakat penolak pembangunan bandara itu, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca juga:
New Bandara Yogyakarta Mulai Dibangun Tahun Depan
Lokasi Calon Bandara New Yogyakarta Rawan Bencana

Ada 75 organisasi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menolak pembangunan bandara baru tersebut. Mereka menolak keberadaan bandara karena banyak kajian hukum dan lingkungan yang tidak merekomendasikan pembangunan bandara di tepi laut selatan yang berada di Kulon Progo itu.

"Hentikan rencana peletakan batu pertama pembangunan New Yogyakarta International Airport Kulon Progo," ucapnya.

Ada berbagai hal mendasar yang merupakan syarat mutlak yang tidak dipenuhi dan tidak akan mungkin terpenuhi Angkasa Pura I, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat untuk membangun bandara itu.

Melalui Lembaga Bantuan Hukum Daerah Istimewa Yogyakarta, mereka menyatakan proyek yang diklaim untuk kepentingan umum itu memiliki risiko bahaya tinggi, terutama bagi calon pengguna transportasi penerbangan.

Sebab, bandara ini berdiri di atas kawasan rawan bencana tsunami. Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali. Kabupaten Kulon Progo menjadi salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai zona rawan bencana alam geologi.

Juga Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah bahwa sepanjang pantai di Kabupaten Kulon Progo telah ditetapkan sebagai kawasan rawan tsunami. Begitu pula Peraturan Daerah Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah yang menyebutkan kawasan rawan tsunami di daerah tersebut antara lain Kecamatan Temon (lokasi bandara).

"Meskipun dilakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan, tetap saja melanggar peraturan," tutur Hamzal Wahyudin, Direktur LBH DIY.

Hamzal menyebutkan analisis itu seharusnya muncul sebelum Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 68/KEP/2015 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Bandara untuk Pengembangan Bandara Baru di DIY (IPL) dikeluarkan.

Ia menyatakan lokasi pembangunan bandara di Desa Palihan, Desa Glagah, Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Kebon Rejo, Kecamatan Temon, merupakan lahan pertanian subur dan produktif. Pembangunan itu menggusur 12 ribu orang yang bekerja di sektor pertanian dari produksi terong dan gambas. Selain itu, 60 ribu pekerja pertanian kehilangan mata pencaharian dari produksi semangka dan melon serta 4.000 pekerja pertanian kehilangan mata pencaharian dari produksi cabai.

"Sementara itu, per hektare dan per tahun, akan ada 90 ton terong dan semangka, 60 ton gambas, 180 ton melon, dan beberapa ton cabai musnah," ucap Hamzal.

MUH SYAIFULLAH

Simak:
KPK Tangkap Hakim Konstitusi Patrialis Akbar




Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

10 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

11 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

11 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

15 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya