Harga Cabai Masih Tinggi , KPPU dan Pemkot Sidak Pasar Tradisional. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Balikpapan- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga ada permainan kartel di Sulawesi Tengah sehingga harga cabai di Kalimantan Timur mencapai Rp 100-150 ribu per kilogram. “Informasinya, mereka sudah bersepakat soal harga cabai yang dijual di Balikpapan,” kata Ketua KPU Balikpapan Ahmad Muhari Rabu, 25 Januari 2017.
Selama ini Kalimantan Timur memang menggantungkan pasokan bahan kebutuhan pokok dan sayuran dari Sulawesi dan Jawa. Distributor menentukan harga pasaran sembako dan sayuran sesuai keinginan mereka sendiri.
Ahmad mengaku sudah mencocokkan data dari pedagang sayuran di Kalimantan soal lonjakan harga cabai itu. Kesimpulannya, kata dia, ada indikasi kesepakatan atau kartel di antara distributor cabai dari Sulawesi Selatan.
KPPU Balikpapan sudah menyurati KPPU Makassar soal indikasi praktek kartel distribusi cabai Sulawesi Selatan. KPPU Makassar akan mengecek kebenaran informasi ini. "Kalau memang ada kesepakatan, berarti itu kartel. KPPU yang akan menindak tegas,” ujar dia.
Menurut Ahmad, harga cabai dari produsennya di Sulawesi sudah mahal, yakni Rp 62 ribu per kilogram. Pasokannya pun terbatas. Ongkos makin mahal karena pengiriman cabai ke Kalimantan dilakukan menggunakan pesawat. Sudah begitu kebutuhan cabai di Balikpapan cukup tinggi. "Itu yang membuat harga cabai melambung,” tuturnya.
KPPU Balikpapan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Dinas Perdagangan dan kepolisian memantau harga cabai ke pasar tradisional. Dari pantauan tim gabungan, diketahui bahwa rata-rata pedagang mengeluhkan harga cabai yang tinggi di tingkat produsen.
Pedagang terpaksa tak berani ambil banyak karena harganya mahal. Imbasnya, jumlah pembeli menurun dratis. Selain dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, cabai untuk Kalimantan Timur didatangkan dari Jawa Timur.
”Cabai Rawit yang mahal cabai rawit merah. Untuk mengurangi harga, cabai merah dicampur dengan cabai putih,” kata Usman, penjual cabai rawit di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
14 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.