Mahasiswa UII Tewas, Diinjak dan Disabet Rotan 10 Kali

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 14:43 WIB

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Angkatan 2015 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Syait Asyam (20 tahun) yang meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi UII pada 21 Januari 2017 siang lalu. Foto diambil di rumah duka di Jetis, Sleman, 23 Januari 2017. TEMPO/Pito Agustin

TEMPO.CO, Yogyakarta – Sri Handayani, 46 tahun, tak bisa lagi menahan geramnya. Ia tak bisa melupakan bagaimana Syaits Asyam dengan sesak napas menuturkan siksaan yang dialaminya selama menjalani Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mahasiswa Pecinta Alam Unisi Universitas Islam Indonesia (UII) yang membuat anak lelakinya itu meninggal.

Syaits sebelum nyawanya melayang, mengaku diinjak dan punggungnya disabet rotan sebanyak 10 kali. Di waktu yang lain, kepalanya diminta mengangkat air dalam ember.
“Saya shock melihat anak saya penuh luka dan kotor,” kata Sri Handayani ketika ditemui Tempo di kediamannya, Jetis Caturhardjo, Sleman, Senin malam, 23 Januari 2017.

Baca: Darah Keluar dari Anus, Mahasiswa UII Ini Akhirnya Meninggal

Syaits Asyam, mahasiswa angkatan 2015 Teknik Industri UII Yogyakarta itu, meninggal setelah mengikuti Pendidikan Dasar Mapala UII di lereng selatan Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Ia meninggal pada Sabtu kemarin, pukul 14.45, saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.

Mahasiswa UII itu pun dibawa ke Bethesda dari lokasi kejadian oleh anggota Mapala Unisi yang bukan panitia diksar. Dari keterangan anggota Mapala itu, Syaits sempat diare.

Sri mendapati anaknya penuh luka. Punggung dua tangannya terluka dan kuku kaki sebelah kanan terlepas. Mahasiswa UII juga kesulitan bernapas dan hasil autopsi RS Sardjito yang dimintakan ayah Syaits, Abdullah Arby, ditemukan luka pada paru-paru sebelah kanan.


Simak Juga: Mahasiswa UII Tewas, Ikut Mapala karena Ingin Kurus

Sri mendapat telepon kalau Syaits dilarikan ke rumah sakit pada pukul 10.30. Ia sempat bercakap dengan anaknya, meski kesusahan. Menurut Sri, kondisi Syaits sudah sangat parah. Dokter yang merawatnya menyarankan Sri untuk mengambil kertas dan mencatat setiap pesan yang disampaikan Syaits.

Beberapa hal yang sempat dicatat Sri dari hasil dialog dengan Syaits, antara lain korban mengaku dipukul dengan rotan pada bagian punggung sebanyak sepuluh kali, disuruh mengangkat air dengan leher sehingga kesakitan, serta kakinya diinjak oleh seniornya. “Dia juga menyebut nama seniornya mahasiswa UII yang melakukannya,” kata Sri.

Menurut Sri, seorang teman Syaits mengatakan kalau mahasiswa UII itu sempat minta mundur dari diksar karena tak kuat dengan aktivitas fisik yang dialami. “Setelah mengundurkan diri, Syaits malah dipisahkan dari peserta lain,” kata Sri, yang menyatakan tidak mengetahui apa yang selanjutnya menimpa anaknya.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

5 hari lalu

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.

Baca Selengkapnya

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

5 hari lalu

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

PWI gelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024. Selain wartawan, pers kampus serta citizen journalism juga bisa ambil bagian. Apa kriterianya?

Baca Selengkapnya

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

9 hari lalu

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

The Washington Post melaporkan pada Sabtu bahwa miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk bekerja secara ilegal di Amerika Serikat pada 1990-an

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

12 hari lalu

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

Game Financial Streams karya tim Catalys ITB itu menyabet juara pertama di ajang Gemastik 2024

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

13 hari lalu

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

HE, alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) dari program studi musik mengungkapkan ada dua dosen yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

13 hari lalu

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat camilan enak sekaligus bisa menjadi solusi permasalahan stunting.

Baca Selengkapnya

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

13 hari lalu

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

Program bantuan keuangan mencakup pendanaan yang bersumber dari APBN, masyarakat, orang tua mahasiswa, dan ITB

Baca Selengkapnya

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

15 hari lalu

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Menteri Satryo Soemantri berkomitmen memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliah hanya karena alasan keuangan.

Baca Selengkapnya

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

15 hari lalu

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

Kerja keras dan perjuangan Bartolomius Dias telah mengantarnya saat ini duduk sebagai mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca Selengkapnya

Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

15 hari lalu

Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun-tahun

Baca Selengkapnya