Diduga Akan Gabung ISIS, 17 WNI Dideportasi dari Turki  

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 09:59 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat intelijen dan terorisme, Wawan Hari Purwanto, mengatakan 17 warga negara Indonesia yang ditangkap otoritas Turki dan dideportasi pada Sabtu, 21 Januari 2017, memang berencana pergi ke Suriah.

Wawan menyatakan, mereka diduga kuat sengaja berangkat untuk menjadi calon pasukan Bahrun Naim Anggih Tamtomo, terpidana terorisme yang diyakini telah berada di Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Mereka akan diplot di beberapa pos yang berbeda,” kata Wawan kepada Tempo, Senin, 23 Januari 2017.

Baca: Selidiki ISIS, Densus 88 Periksa 17 WNI yang Dideportasi dari Turki

Masing-masing pos tersebut antara lain tenaga kesehatan, juru masak, hingga kombatan. Menurut Wawan, penyalur atau pihak yang memfasilitasi keberangkatan 17 WNI tersebut merupakan gabungan dari kelompok lama. “Ada (kelompok penyalur) yang sudah tertangkap, ada yang belum,” kata Wawan. “Tidak bisa dibuka semua karena masih dalam penyelidikan Densus.”

Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas Turki mendeportasi 17 WNI yang menggunakan Turkish Airlines pada Sabtu, 21 Januari. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak berusia 2-9 tahun. Mereka ditangkap karena diduga hendak menyeberang ke Suriah.

Menurut Wawan, pengiriman WNI ke Suriah masih akan berlanjut. Kelompok Bahrun Naim diyakini membutuhkan banyak pasukan untuk membantunya berperang. “Sekarang ini dia menjadi sentralnya, sehingga gencar mengirim pasukan, terutama dari Indonesia,” katanya.

Wawan mengatakan pendanaan penyaluran kelompok teroris berasal dari beberapa sumber, baik dari Bahrun Naim maupun kelompok donatur di dalam dan luar negeri. “Model penyalurannya pun berbeda-beda, berubah-ubah,” ujarnya.

Pengamat teroris, Al Chaidar, menilai Turki merupakan pintu utama bagi WNI yang hendak ke Suriah. Dia menyatakan banyak agen yang sudah menunggu calon kombatan Suriah di sana. Bahkan, tak jarang agen itu membimbing sejak di Indonesia. Pengiriman orang dari Indonesia biasanya berjumlah 5-15 dalam satu rombongan. "Mereka tertangkap karena banyak intelijen yang menyamar menjadi agen," ujarnya.

DEWI SUCI RAHAYU | REZKI ALVIONITASARI

Baca juga:
Hoax Merajalela, MUI Segera Terbitkan Pedoman Ini
RUU Pertembakauan, Kementerian Kesehatan Konsisten Menolak

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya