Keluar Darah dari Anus, Mahasiswa UII Ini Akhirnya Tewas
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 24 Januari 2017 05:04 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Satu lagi mahasiswa yang menjadi peserta Pelatihan Dasar The Great Camping (TGC) XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unisi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, meninggal sekitar pukul 24.00 WIB pada Senin, 23 Januari 2017. Korban atas nama Ilham Nur Padmi Listiadi, 20 tahun, mahasiswa Fakultas Hukum Internasional UII yang berasal dari Lombok. Hingga kini telah tercatat tiga orang korban meninggal dari total 37 peserta diksar.
“Iya benar. Telah meninggal sekitar pukul 12.00 malam tadi,” tulis kakak korban, Ermy, saat dikonfirmasi Tempo melalui WhatsApp, Selasa dinihari, 24 Januari 2017.
Menurut penjelasan Ermy, adiknya sempat pingsan di kos pada 23 Januari 2017 pagi. Kemudian korban dilarikan ibu kos dan teman-teman kosnya ke Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, sekitar pukul 09.00 WIB. Saat meninggal, Ilham tengah dalam perawatan di ruang ICU.
“Badannya semua luka-luka. Perutnya sakit dan keluar darah dari anusnya,” tulis Ermy.
Baca:
Mahasiswa UII Tewas, Keluarga Merasa Ada Kejanggalan
Mahasiswa UII Tewas, Ikut Mapala karena Ingin Kurus
Berdasarkan foto yang sempat beredar menampakkan luka pada tangan korban. Lantaran kondisi korban, ayahnya, Syafii, telah bersiap terbang ke Yogyakarta dan rencananya mendarat pada pukul 07.00 WIB, Selasa ini. Sebelumnya, pihak keluarga sempat berkomunikasi dengan korban. Namun kondisinya sudah sangat lemah.
“Minta tolong untuk para wartawan membantu mengusut tuntas kasus ini,” pesan Ermy.
Ilham adalah korban ketiga yang meninggal setelah mengikuti diksar yang digelar panitia TGC Mapala UII di lereng selatan Gunung Lawu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sebelumnya, mahasiswa angkatan 2015 Teknik Elektro UII, Muhammad Fadli, meninggal dalam perjalanan ke RSUD Karanganyar pada 20 Januari 2017. Jenazah sudah diterbangkan ke tempat asalnya di Batam. Menyusul kemudian mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Teknik Industri UII, Yogyakarta, Syaits Asyam, yang meninggal saat dalam perawatan di Bethesda pada 21 Januari 2017, pukul 14.45 WIB.
Selain tiga korban meninggal, sejumlah peserta diksar dikabarkan dirawat di beberapa rumah sakit, antara lain di Jogja International Hospital (JIH) dan di Rumah Sakit Panti Nugroho.
“Teman keponakan saya, Abyan, sempat datang melayat. Padahal tangannya masih diinfus,” kata paman almarhum Syaits, Seno Aji, 50 tahun, saat ditemui di rumah duka, Senin, 23 Januari 2017.
Berdasarkan pamflet acara TGC berwarna biru muda yang beredar tertulis pendaftaran kegiatan tersebut telah berlangsung pada 8 Desember 2016-8 Januari 2017. Kegiatannya meliputi pemberian materi di kelas pada 11-12 Januari 2017.
Kemudian dilanjutkan dengan materi lapangan di Gunung Lawu pada 14-22 Januari 2017. Menurut keterangan teman Syaits saat datang melayat ke rumah duka pada 22 Januari 2017 sebagaimana dikutip keluarganya, kegiatan lapangan langsung dihentikan dan peserta ditarik turun oleh pengurus Mapala UII seusai Fadli meninggal pada 20 Januari 2017.
Wakil Rektor III yang juga Ketua Tim Investigasi UII Abdul Jamil mempersilakan pihak keluarga yang menginginkan kasus tersebut diproses secara hukum.
“Kami tidak akan menutupi. Kami akan berikan keterangan apabila dibutuhkan,” kata Abdul Jamil saat memberikan keterangan pers di gedung Rektorat Kampus UII Terpadu pada 23 Januari.
PITO AGUSTIN RUDIANA