Ganjar: Banyak Pejabat Jateng Belum Deklarasikan Harta

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 15:29 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyematkan tanda kepangkatan kepada Penjabat (Pj) 5 bupati walikota di Semarang, 5 Agustus 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui saat ini masih banyak pejabat pemerintahan yang ia pimpin belum mendeklarasikan hartanya lewat program tax amnesty pajak. “Ternyata banyak yang belum mendeklarasikan hartanya yang diperoleh hingga tahun 2015,” kata Ganjar Pranowo, saat Sosialisasi Amnesti Pajak kepada Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Senin 16 Januari 2017.

Ganjar mengaku sebelumnya telah mendorong agar pejabat di lingkungan provinsi Jawa Tengah mendeklarasikan hartanya dalam program tax amnesty pajak. Langkah itu dilakukan usai dia bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sujatmiko, Sekda dan sejumlah pejabat daerah lain yang telah melaporkan kekayaanya.

Baca juga:
KPK OTT di Klaten, Gubernur Ganjar: Ini Pukulan Telak

“Ada beberapa teman (pejabat daerah) sudah, tapi beberapa masih banyak belum mendeklarasikan maka kami dorong,” kata Ganjar, menambahkan.

Deklarasi kekayaan lewat tax amnesty pajak yang ia maksud adalah melaporkan harta kekayaan dari zaman dulu hingga 2015 untuk kepentingan penghitungan pajak. Progam itu dinilai menguntungkan daerah yang dapat prosentase pendapatan. Selain itu Ganjar menyebutkan proram ini juga bagian dari membantu negara dan pemerintah nasional.

Saat wawancara kemarin Ganjar mengaku telah mendeklarasikan kekayaan yang baru berupa sepeda kayuh ia milki tahun 2015. Laporan satu unit sepeda yang ia engan sebut harganya itu sengaja dilakukan karena sebelumnya harta yang ia miliki sudah tercatat di surat pajak tahunan (SPT) dan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN).

“Ternyata itu saja yang belum dideklarasikan, harganya rahasia. Dibilang Rp 2 juta nanti gubernur kok beli murah, kalau Rp 20 juta kok mahal,” katanya.

Pejabat Pelaksana Tugas, Kepala Kantor Wilayah Pajak Jawa Tengah I, Dasto Ledyanto menyatakan amnesty pajak yang diprogram pemerintah saat ini hak semua wajib pajak. “Ini memberi kesempatan bagi semua warga negara dari seluruh kalangan,” kata Dasto.

Deklarasi kekayaan yang dilakukan itu untuk mendapatkan amnesty dari kesalahan dan kekhilafan di bidang perpajakan. “Untuk selanjutnya masuk ke sistem perpajakan dan menjadi warga negara yang taat dan patuh,” kata Dasto menjelaskan.

Ia mengharapkan seluruh jajaran pejabat pemerintahan ikut mendukung program itu. dukungan itu dinilai sinergis dari apartaur negara dari tingkat pusat hingga tingkat daerah dan level kecamatan. Menurut Dasto, sinergitas pejabat itu juga berfungsi untuk mengedukasi perpajakan seluruh kalangan masyarakat.

EDI FAISOL

Simak:
Menag Lukman: Jangan Teruskan Sikap Menolak Kedatangan Tokoh
Land Reform,Tahun Ini Pemerintah Bagikan Tanah Besar-besaran



Berita terkait

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

27 menit lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

9 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

1 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

5 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

5 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

5 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

5 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

6 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya