Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengikuti salat subuh berjamaah di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 12 Desember 2016. Dalam hari peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1438 Hijriah ini, pasangan Anies-Sandiaga memilih salat subuh bersama warga. Twitter.com/sandiuno
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan pidato yang isinya menolak reklamasi Teluk Jakarta setelah salat subuh berjamaah di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan tadi pagi, Minggu 15 Januari 2017. "Kami tegas menolak reklamasi dan akan menghentikan reklamasi," ujar Anies.
Anies adalah salah satu tokoh yang diundang dalam acara salat subuh berjamaah. Acara tersebut diteruskan dengan pengajian bertajuk memilih pemimpin Muslim. Tokoh lain yang hadir Amien Rais dan Hamdan Zoelva. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini diangkat sebagai Ketua Pengurus Pengajian Politik Islam (PPI), nama pengajian dalam salat subuh berjamaan tersebut.
Anies mengatakan bahwa reklamasi yang dibangun di Teluk Jakarta bukan untuk kepentingan rakyat Jakarta, tapi hanya kepentingan kelompok tertentu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, akan ada perlawanan dari kelompok tertentu jika reklamasi dibatalkan.
Bahkan, kata Anies, dirinya sudah mendengar bakal ada kekuatan besar yang menghadang siapapun yang menolak reklamasi, apalagi sampai menghentikannya. Namun, mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengaku tidak takut dengan penghadangan itu. "Karena itu pemimpin Jakarta ke depan tidak boleh hanya memikirkan uang."
Anies lantas menganjurkan kepada masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang jujur saja. Tapi pilihkan pemimpin yang mampu membela kebenaran dan keadilan bagi warga Jakarta. "Fir'aun juga orang jujur, tapi dia telah berbuat zalim bahkan mengaku Tuhan," kata Anies.
Sebelum mengakhiri ceramahnya, Anies berujar apa yang disampaikan ini tidak sedang kampanye, Sebab, menurut Anies, kampanye sebagai calon Gubernur DKI dilarang dilakukan di masjid. Anies hanya menyarankan agar masyarakat berdoa untuk dirinya menjadi pemimpin yang amanah nantinya. "Saya tidak pernah mengajukan diri sebagai gubernur, saya dipanggil oleh pimpinan partai, waktu itu saya berpikir sebentar."