Pemutusan Kerja Sama TNI-Australia Berpotensi Langgar UU

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 17:12 WIB

Komisi I DPR Charles Honoris. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Luar Negeri dan Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Charles Honoris melihat adanya potensi pelanggaran undang-undang terkait pemutusan hubungan kerja sama pertahanan dengan Australia. Ia berpegang pada Undang-Undang Nomor 24 tahun 2000 tetang Perjanjian Internasional.

Menurut Charles, dalam beleid tersebut menyatakan pembatalan kerja sama internasional hanya bisa dilakukan oleh seorang menteri atau presiden. "Bukan oleh Panglima TNI," kata Charles saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat 13 Januari 2017.

Baca juga:
Suap E-KTP, KPK Dalami Keterangan Mantan Sekjen Kemendagri
Jokowi dan Ketua Muhammadiyah Bertemu, Ini yang Dibahas

Charles menyatakan bahwa dirinya memahami kekesalan yang dirasakan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan militer Indonesia atas pelecehan ideologi negara oleh serdadu Australia. "Saya pun merasakan yang sama," kata politikus PDI Perjuangan.

Selain itu, Charles berharap pemerintah juga tegas terhadap kasus pelecehan Pancasila yang terjadi di dalam negeri dan dilakukan oleh organisasi massa yang anti-Pancasila dan kebhinekaan. "Namun, dalam hubungan antarnegara, permasalahan harus diselesaikan sesuai dengan norma dan aturan diplomasi yang berlaku," kata dia.


Baca juga:
Ini Materi Pelatihan Militer Australia yang Hina Indonesia
Soal Militer Australia Hina Pancasila, Ini Kata Guru Besar UI

Ia memastikan bakal tetap mengawal dan mengawasi mitra kerja termasuk TNI. Ia meyakini TNI merupakan salah satu angkatan perang terbaik di dunia yang harus berpegang pada aturan yang berlaku. "Karena publik berharap banyak agar TNI bisa menjadi garda terdepan melindungi NKRI dan Pancasila," kata dia.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

6 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya