Soal Saber Pungli, Wiranto: Ada Kementerian yang Belum Lapor

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 12:20 WIB

Ilustrasi Pungutan liar (Pungli)/Korupsi/Suap. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mengatakan belum semua kementerian memiliki Unit Sapu Bersih atau Saber Pungli. "Sampai sekarang ada kementerian yang belum lapor. Saya jadi curiga ada apa ini," kata Menteri saat membuka seminar di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis, 12 Januari 2017.

Dalam seminar bertajuk Penguatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam Pencegahan Praktik Pungutan Liar itu, Wiranto mengajak APIP menyukseskan program pemberantasan praktik pungutan liar dalam pelayanan publik.

Saber Pungli atau Sapu Bersih Pungutan Liar merupakan program paket reformasi hukum pertama. Saat penyusunan Paket Reformasi Hukum, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar pelayanan publik harus didahulukan. Pungli, kata dia, sudah ada sejak zaman penjajahan dan ada di setiap rezim pemerintahan.

"Pak Adam Malik mengatakan pungli ini penyakit kronis, ini wabah," ucap Wiranto. "Sudah saatnya kita berantas, dengan cara-cara yang dapat dibenarkan oleh hukum."

Dia pun menjelaskan nama Sapu Bersih dipilih karena pemerintah ingin program ini bersih hasilnya. Untuk menyapu dengan bersih, maka diperlukan sapu yang bersih. Singkatannya pun agak seram, katanya, saber. "Oleh karenanya menurut Perpres 87 Tahun 2016, ada program sapu bersih terhadap para pejabat, pemangku jabatan yang berhubungan dengan pelayanan publik," ujarnya lagi.

Karena yang disasar oleh Saber Pungli adalah pelayanan publik, lanjut Wiranto, maka semua lembaga dan kementerian harus mendirikan cabang atau unit Saber Pungli. Kemendikbud, kata Wiranto, tergolong kelompok yang paling cepat menanggapi kegiatan Saber Pungli.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berhadap keberadaan Satgas Saber Pungli di kementeriannya bisa mempengaruhi kinerja di lingkungannya. "Mudah-mudahan Kemendikbud yang wilayahnya sangat luas ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik, tidak ada pelanggaran-pelanggaran," kata dia.

Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto, mengatakan pungutan liar di lingkungan aparatur mencederai pelayanan publik. "Kami inspektorat lembaga terpanggil untuk melaksanakan workshop ini." Acara ini dihadiri sekitar 200 peserta. Mereka terdiri dari akademisi, Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, serta beberapa kepala sekolah dan guru.

Dalam seminar itu, Kemendikbud menghadirkan narasumber antara lain Inspektur Pengawasan Umum Polri, Komisaris Jenderal Dwi Priyatno; Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejaksaan Agung, Widyo Pramono; Ketua Ombudsman RI, Amzulian Rifai; serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Ardan Adiperdana.


REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Wakil Menko Polkam Minta BIN Gelar Operasi Intelijen Terpadu Menjelang Pilkada Serentak

6 hari lalu

Wakil Menko Polkam Minta BIN Gelar Operasi Intelijen Terpadu Menjelang Pilkada Serentak

Operasi BIN menjelang perhelatan pilkada agar tercipta sistem peringatan dini yang bisa segera diatasi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

13 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

14 hari lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Profil 7 Menko Prabowo, Pernah jadi Tersangka KPK hingga Pemilik Perusahaan Pembersih Sedimen Laut

14 hari lalu

Profil 7 Menko Prabowo, Pernah jadi Tersangka KPK hingga Pemilik Perusahaan Pembersih Sedimen Laut

Mengenal tujuh Menko di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran dan segala kontroversinya. Ada yang pernah jadi tersangka KPK.

Baca Selengkapnya

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

42 hari lalu

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

PDNS 2 Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru disebut pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Pastikan Tak Ada Bayaran dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Kata TPNPB-OPM

42 hari lalu

Menko Polhukam Pastikan Tak Ada Bayaran dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Kata TPNPB-OPM

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memastikan pembebasan pilot Susi Air tanpa bayaran. Apa kata pihak TPNPB-OPM?

Baca Selengkapnya

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

47 hari lalu

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

Ketua Wantimpres Wiranto mengakui pemenuhan kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis nantinya masih tergantung pada impor.

Baca Selengkapnya