Setelah Bupati Ditangkap, Klaten Rekrut Pejabat Secara Terbuka

Reporter

Selasa, 10 Januari 2017 15:56 WIB

Pegawai negeri sipil (PNS) bermain telepone genggam saat mengikuti Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Klaten – Operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Klaten Sri Hartini pada 30 Desember 2016 memaksa manajemen kepegawaian di Pemerintah Kabupaten Klaten berubah.

“Kalau disetujui Plt Bupati Klaten, Sri Mulyani, kami akan mengadakan uji kompetensi terbuka untuk pengisian jabatan yang kosong. Ujian itu berlaku untuk semuanya (tidak hanya eselon II, tapi juga eselon III dan IV),” kata Sekretaris Daerah Klaten, Jawa Tengah, Jaka Sawaldi, pada Selasa, 10 Januari 2016.

Seperti diketahui, Sri Hartini ditangkap KPK karena menerima setoran dari para pegawai negeri terkait dengan promosi jabatan. Karena Sri Hartini keburu ditangkap KPK, pengukuhan dan pelantikan pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten yang dijadwalkan pada Jumat malam dua pekan lalu tertunda hingga kini.

Baca juga:
Ajaib! Nyaris 20 Tahun Dua Pasang Suami-Istri Kuasai Klaten
KPK OTT di Klaten, Gubernur Ganjar: Ini Pukulan Telak

Dari rekomendasi Kementerian Dalam Negeri, Jaka mengatakan, pengukuhan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan dilaksanakan pada Kamis, 12 Januari. “Pengukuhan hanya untuk pejabat yang sudah punya jabatan. Kalau draf yang akan digunakan Bupati (Sri Hartini) kemarin (30 Desember 2016) kan ada promosi, ada kenaikan eselon, untuk yang besok tidak ada,” kata Jaka.

Menurut Asisten Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Klaten Sri Winoto, ada 600–700 pegawai negeri yang diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk dikukuhkan. Adapun jabatan yang kosong terjadi karena belum adanya pelantikan ada 70 posisi, dari eselon II (setingkat kepala dinas) sampai eselon IV (setingkat kepala seksi). “Sepuluh posisi (jabatan) yang kosong merupakan jabatan eselon II,” kata Winoto.

Setelah dikukuhkan, Jaka berujar, sebagian pejabat akan ditempatkan sebagai pelaksana tugas (Plt) di jabatan yang kosong di OPD. Adapun ke depannya Pemkab Klaten berencana menggandeng universitas untuk melakukan uji kompetensi guna pengisian 70 jabatan yang masih kosong karena belum adanya pelantikan.

“Misalnya, ada jabatan kepala bidang yang kosong, maka diadakan uji kompetensi. Jika yang lolos lima orang, kami ambil tiga di antaranya, dan tinggal ditelusuri rekam jejaknya,” ujar Jaka. Dia berharap hasil uji kompetensi langsung diumumkan pada hari yang sama, sehingga masyarakat juga bisa memberi masukan ihwal rekam jejak para calon pejabat tersebut.

“Kalau terobosan saya seperti itu. Tinggal user-nya nanti (Plt Bupati) seperti apa. Tapi kelihatannya beliau sependapat,” kata Jaka. Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, ada sekitar 30 OPD dalam Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Klaten 2017. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, sebagian OPD baru itu meliputi pecahan dan gabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) 2016 serta perubahan badan menjadi dinas.

DINDA LEO LISTY



Berita terkait

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

3 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

6 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

7 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

9 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

15 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

16 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

25 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya