Hidayat Nur Wahid Anggap Aneh Latih FPI Dandim Dicopot  

Reporter

Selasa, 10 Januari 2017 08:11 WIB

Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua (MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat) Hidayat Nur Wahid mengatakan, Front Pembela Islam (FPI) merupakan organisasi yang formal dan sah. Sehingga, kata Hidayat, FPI tidak boleh dilarang untuk mengikuti program bela negara. Pasalnya, program ini merupakan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia.

"Bahkan harus diajak. FPI bagian dari realita ormas di Indonesia yang sangat mendukung NKRI," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 9 Januari 2017.

Baca: Latih Bela Negara FPI, Dandim Lebak Dicopot

Menurut Hidayat, FPI tidak perlu dicurigai sehingga dilarang untuk ikut program bela negara. Hidayat meminta agar FPI dirangkul sehingga mengikuti program ini. "Daripada menjadi ormas yang bisa anarkistis," ujar politikus PKS itu.



Sebelumnya, Komandan Distrik Militer Lebak, Letnan Kolonel Ibaidillah dicopot diduga karena melatih bela negara FPI. Menurut Hidayat, perlu ada klarifikasi apakah pencopotan itu karena melatih FPI. "Aneh kalau ada ormas Islam (FPI) ingin ikut bela negara kemudian malah menghadirkan pencopotan kepada Dandim,"kata Hidayat.

Baca: TNI Akui Latih Bela Negara FPI

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer III Siliwangi Kolonel Arh M. Desi Arianto menjelaskan, kegiatan melatih bela negara FPI menyalahi prosedur karena Dandim tidak memberikan laporan kepada atasannya.

Desi membenarkan bila pada 5 hingga 6 Januari 2017 TNI menggelar pelatihan bela negara di salah satu pesantren di Lebak, Banten. Total peserta dalam pelatihan tersebut berjumlah sekitar 120 orang santri dan ada yang berasal dari FPI.

Menurut Desi, pihaknya secara rutin menggelar pelatihan bela negara. Pelatihan itu, kata dDesi tidak secara khusus diberikan kepada kelompok tertentu, tapi semua kalangan masyarakat. "Tidak menutup kemungkinan kepada para santri di pondok pesantren," kata Desi.

AHMAD FAIZ


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

14 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

42 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

50 hari lalu

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.

Baca Selengkapnya

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

50 hari lalu

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

57 hari lalu

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?

Baca Selengkapnya

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

58 hari lalu

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

2 Maret 2024

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

Perdebatan rancangan KUA untuk pernikahan semua agama yang diajukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ini pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

26 Februari 2024

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

Usulan KUA untuk semua agama akan memberatkan warga non-Muslim yang akan menikah, karena KUA identik dengan warga beragama Islam.

Baca Selengkapnya