1.278 Polisi Amankan Eksekusi Lahan di Pulau Serangan Bali  

Reporter

Selasa, 3 Januari 2017 10:35 WIB

Bersepeda di Pulau Serangan, Bali. TEMPO/Danne Dhirgahayu

TEMPO.CO, Denpasar – Sebanyak 1.278 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan eksekusi lahan seluas 94 are yang dihuni 36 keluarga di Kampung Bugis, Pulau Serangan, Denpasar, Selasa, 3 Januari 2017.

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Hadi Purnomo menjelaskan, personel kepolisian itu terdiri atas Polresta Denpasar, Polda Bali, juga dibantu aparat TNI dan instansi terkait lainnya.

Hadi menjelaskan, pengerahan ribuan personel itu dilakukan berdasarkan permintaan Panitera Pengadilan Negeri Denpasar. Eksekusi sebenarnya direncanakan pada 28 Desember 2016, tapi tidak jadi dilakukan karena berbenturan dengan perayaan Natal dan tahun baru.

”Kami tidak mau gagal seperti sebelumnya. Kami sudah lakukan tahapan mediasi, tapi pihak termohon tidak mengakui pelaksanaan eksekusi,” ujar Hadi seusai apel gelar pasukan di Lapangan Made Bulit, Selasa, 3 Januari 2017.

Hadi mengatakan eksekusi hari ini adalah yang ketiga kalinya. Dua kali eksekusi sebelumnya pada 2014 gagal. Termohon melakukan upaya hukum peninjauan kembali (PK). Adapun pengerahan begitu banyak aparat, menurut dia, tidaklah berlebihan untuk menghadapi warga yang akan dieksekusi.

Baca juga:
Polisi Dalami Aliran Duit Suami Sylviana kepada Jamran


“Setelah eskalasi ada kemungkinan akan terjadi perlawanan. Kami siap untuk menghadapi masyarakat tersebut. Kami siapkan peluru karet. Kami juga sudah sediakan sniper untuk antisipasi,” tutur Hadi, seraya menegaskan, “Kami pastikan eksekusi ini sudah final.”

Adapun ratusan warga Kampung Bugis menduduki jalan menuju lokasi eksekusi. Mereka berusaha menghadang pelaksanaan eksekusi. Terdengar lantunan doa oleh warga, yang tampak menangis. Hadir di antara warga adalah Raja Pemecutan, Ida Cokorda XI, yang ikut mendampingi warga Bugis itu.

Kuasa hukum warga Kampung Bugis, Rizal Akbar Maya Poetra, mengatakan dia bersama warga akan tetap melawan. Dia mengemukakan sejumlah alasan. Antara lain, di dalam pemberitaan eksekusi ditulis Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 3081/pdt/2012 tanggal 22 Maret 2012. “Tidak ada putusan eksekusi nomor 3081 tahun 2012. Yang ada tahun 2010,” ucapnya.

Rizal juga mempersoalkan obyek yang akan dieksekusi. Dalam putusan Mahkamah Agung disebutkan batas sebelah timur adalah lahan milik Haji Muhammad Anwar dan lahan kehutanan. “Sebelum eksekusi dilaksanakan, cek dulu lahan sebelah timur mana yang dimaksudkan, apakah tanah kehutanan dan tanah Haji Muhammad Anwar,” ujarnya.

Menurut Rizal, jika obyek salah, eksekusi tidak layak dilakukan. “Yang berwenang menentukan batas-batas adalah Badan Pertanahan Nasional. Tapi, karena Badan Pertanahan Nasional tidak dilibatkan, obyek eksekusi tidak jelas,” tuturnya.

BRAM SETIAWAN



Berita terkait

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

7 November 2023

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

Warga di Kampung Gunung, RT 002 RW 014, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, bentrok dengan aparat pada Selasa siang, 7 November 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Jenazah Corona Dibawa Paksa, Polisi Jaga Rumah Sakit

9 Juni 2020

Antisipasi Jenazah Corona Dibawa Paksa, Polisi Jaga Rumah Sakit

Polrestabes Makassar menempatkan petugasnya di beberapa rumah sakit untuk mengantisipasi upaya paksa membawa jenazah pasien Covid-19

Baca Selengkapnya

Bom Meledak di Markas Polrestabes Medan Bikin Orang Berhamburan

13 November 2019

Bom Meledak di Markas Polrestabes Medan Bikin Orang Berhamburan

Panjaitan sempat menduga suara ledakan bom menjelang apel pagi itu bunyi trafo. "Saya kira trafo meledak." kata Panjaitan.

Baca Selengkapnya

Bunyi Bom di Markas Polrestabes Medan Sempat Diduga Trafo

13 November 2019

Bunyi Bom di Markas Polrestabes Medan Sempat Diduga Trafo

Bunyi ledakan bom itu membuat orang berlarian keluar dari halaman dalam Mako Polrestabes. "Apalagi saat ini sedang ramai mengurus SKCK."

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Meledak di Mapolrestabes Medan Pagi Ini

13 November 2019

Bom Bunuh Diri Meledak di Mapolrestabes Medan Pagi Ini

Polisi mengamankan lokasi dan memasang garis pembatas di lokasi meledaknya bom itu.

Baca Selengkapnya

Pagi Ini, Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya

14 Mei 2018

Pagi Ini, Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya

Setelah bom di Surabaya dan bom di Sidoarjo, kembali terjadi ledakan bom di Markas Polrestabes Surabaya.

Baca Selengkapnya

Posko Menangkan Pancasila Kecam Kekerasan Polri di Banggai

25 Maret 2018

Posko Menangkan Pancasila Kecam Kekerasan Polri di Banggai

Selain mengecam penggusuran di Banggai, Posko juga menuntut Pemerintah Jawa Timur menyelesaikan seluruh potensi konflik agraria di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Aktivis Jatim Gelar Aksi Solidaritas Eksekusi Lahan di Banggai

25 Maret 2018

Aktivis Jatim Gelar Aksi Solidaritas Eksekusi Lahan di Banggai

Polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah blokade ibu-ibu yang menggelar pengajian di tengah jalan saat melakukan eksekusi lahan di Banggai..

Baca Selengkapnya

Tim Saber Pungli Geledah Kantor Dinas Tata Ruang Makassar

11 Agustus 2017

Tim Saber Pungli Geledah Kantor Dinas Tata Ruang Makassar

Tim saber Pungli menggeledah dan melakukan pemeriksaan di ruangan Pengawasan dan Pengaduan Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Satu Terduga Pengeroyok Ricko Andrean, Aksinya...  

1 Agustus 2017

Polisi Tangkap Satu Terduga Pengeroyok Ricko Andrean, Aksinya...  

Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung menangkap satu terduga pelaku pengeroyok Ricko Andrean, berinisial WG, yang disebut menendang dada korban.

Baca Selengkapnya