TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan kepolisian masih menelusuri siapa yang merekrut dan mengirim tiga warga negara Indonesia ke Suriah. "Kami lagi tanya, kami dalami siapa yang merekrutnya," kata Rikwanto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 26 Desember 2016.
Rikwanto menuturkan ketiga WNI itu tidak saling mengenal sebelumnya. Mereka diduga direkrut satu jaringan utama yang sama. "Cuma rekrutmennya beda-beda," ujar Rikwanto.
Tiga WNI itu dideportasi melalui Bandar Udara Istanbul, Turki, karena diduga akan bergabung ke Suriah. Mereka tiba di terminal 2 D kedatangan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan pesawat Turkies Airlines TK 56, pada Sabtu, 24 Desember 2016, sekitar pukul 17.40.
Ketiga orang itu adalah Tomi Gunawan, 18 tahun, Jang Johana (25), dan Irfan (21). Tomi beralamat di Pekanbaru, Riau. Lelaki bujangan ini menempuh pendidikan terakhir sekolah menengah atas.
Adapun Jang Johana tinggal di Desa Tagogapu, Bandung Barat. Pendidikan terakhirnya juga SMA. Dia dilaporkan pernah bekerja di perusahaan furnitur di Karawang.
Sementara Irfan beralamat di Jakarta Utara. Pendidikan terakhirnya sekolah dasar dan disebut sebagai pedagang burung.
Dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, mereka dibawa ke Markas Korps Brimob di Kelapa Dua, Depok, untuk menjalani pemeriksaan. Mereka diangkut menggunakan Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Avanza Velos menuju Mako Brimob dengan pengawalan anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror.
REZKI ALVIONITASARI
Baca juga:
Rizieq Shihab Dipolisikan dengan Tudingan Menistakan Agama
Joget-joget di Tempat Umrah, Ayu Ting Ting Dibanjiri Hujatan
Berita terkait
Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
9 jam lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
12 jam lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
13 jam lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
14 jam lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
16 jam lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
18 jam lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini
20 jam lalu
Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat
Baca Selengkapnya30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040
1 hari lalu
Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040
Baca SelengkapnyaBesok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini
2 hari lalu
Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.
Baca SelengkapnyaJudi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka
2 hari lalu
Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.
Baca Selengkapnya