TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Kamis, 22 Desember 2016, mengevaluasi keterlibatan Indonesia ke dalam ratusan organisasi internasional. Salah satu alasan evaluasi ini adalah memastikan keanggotaan itu tidak hanya karena ikut-ikutan. "Saya enggak mau kalau hanya karena ikut-ikutan, membebek," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas.
Perlu diketahui, Indonesia tergabung dalam kurang-lebih 233 organisasi internasional. Beberapa di antaranya organisasi komoditas, seperti OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), hingga organisasi yang terkait dengan telekomunikasi, seperti ITU (International Telecommunication Union).
Mengevaluasi keanggotaannya di organisasi internasional bukan hal baru bagi Indonesia. Terutama jika keputusan organisasi tak sejalan dengan rencana kerja Indonesia. Contohnya, tahun ini, Indonesia membekukan keanggotaannya di OPEC karena tidak setuju dengan keputusan pemangkasan produksi minyak 1,2 juta barel per hari untuk menaikkan harga minyak.
Presiden Joko Widodo mengatakan dia tidak ingin Indonesia bergabung dengan organisasi internasional atas dasar ikut-ikutan. Keanggotaan Indonesia yang semacam itu tak didasari kepentingan untuk masyarakat. Padahal keanggotaan di organisasi internasional salah satu tujuannya untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri. Jika masyarakat tidak diuntungkan, sebaiknya tak perlu menjadi anggota organisasi tersebut.
Alasan lain perlunya evaluasi keanggotaan di organisasi internasional, kata Presiden, untuk mengevaluasi penggunaan anggaran juga. Menurut Presiden Joko Widodo, tidak sedikit uang yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk iuran keanggotaan di organisasi internasional. "Perhitungkan kemampuan negara untuk membiayai keanggotaan di organisasi internasional. Jangan sampai uang yang dikeluarkan sia-sia," dia menegaskan.
Hadir dalam rapat hari ini adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara; Menteri Perhubungan Budi Karya; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; dan masih banyak lagi.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan
18 menit lalu
Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella
1 jam lalu
CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSiapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?
2 jam lalu
Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?
Baca SelengkapnyaRagam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran
14 jam lalu
Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSwasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
15 jam lalu
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit
16 jam lalu
Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan
16 jam lalu
Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024
17 jam lalu
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaTunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution
18 jam lalu
Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik
19 jam lalu
Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.
Baca Selengkapnya