Ketika Jokowi Emoh Indonesia Disebut Membebek...

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 22 Desember 2016 16:30 WIB

Presiden Joko Widodo saat menjadi keynote speak dalam sebuah acara CEO di Jakarta, 24 November 2016. Dalam pidatonya Jokowi sebut Donald Trump seperti meniru Indonesia soal Tax Amnesty dan Infrastruktur. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Kamis, 22 Desember 2016, mengevaluasi keterlibatan Indonesia ke dalam ratusan organisasi internasional. Salah satu alasan evaluasi ini adalah memastikan keanggotaan itu tidak hanya karena ikut-ikutan. "Saya enggak mau kalau hanya karena ikut-ikutan, membebek," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas.

Perlu diketahui, Indonesia tergabung dalam kurang-lebih 233 organisasi internasional. Beberapa di antaranya organisasi komoditas, seperti OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), hingga organisasi yang terkait dengan telekomunikasi, seperti ITU (International Telecommunication Union).

Mengevaluasi keanggotaannya di organisasi internasional bukan hal baru bagi Indonesia. Terutama jika keputusan organisasi tak sejalan dengan rencana kerja Indonesia. Contohnya, tahun ini, Indonesia membekukan keanggotaannya di OPEC karena tidak setuju dengan keputusan pemangkasan produksi minyak 1,2 juta barel per hari untuk menaikkan harga minyak.

Presiden Joko Widodo mengatakan dia tidak ingin Indonesia bergabung dengan organisasi internasional atas dasar ikut-ikutan. Keanggotaan Indonesia yang semacam itu tak didasari kepentingan untuk masyarakat. Padahal keanggotaan di organisasi internasional salah satu tujuannya untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri. Jika masyarakat tidak diuntungkan, sebaiknya tak perlu menjadi anggota organisasi tersebut.

Alasan lain perlunya evaluasi keanggotaan di organisasi internasional, kata Presiden, untuk mengevaluasi penggunaan anggaran juga. Menurut Presiden Joko Widodo, tidak sedikit uang yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk iuran keanggotaan di organisasi internasional. "Perhitungkan kemampuan negara untuk membiayai keanggotaan di organisasi internasional. Jangan sampai uang yang dikeluarkan sia-sia," dia menegaskan.

Hadir dalam rapat hari ini adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara; Menteri Perhubungan Budi Karya; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; dan masih banyak lagi.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

18 menit lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

2 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

15 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

16 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

16 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

17 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

18 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

19 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya