Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat Indonesia saling menghargai dan bertoleransi menjelang perayaan Natal 25 Desember 2016.
"Harapan saya, tentu kita bisa saling menghargai dan menghormati sesama saudara kita yang merayakan Natal," kata Lukman di kantor Kementerian Agama di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 19 Desember 2016.
Menurut Lukman, Indonesia adalah negara yang terdiri atas berbagai macam penganut agama. Menjelang Natal 2016, Menteri Lukman meminta seluruh masyarakat saling menghargai antar-umat beragama. "Jadi sebaiknya kita menghargai saudara kita yang merayakan Natal karena itulah keyakinan agama mereka. Sebagaimana mereka menghargai umat Islam yang merayakan hari besarnya," ujarnya.
"Jadi sweeping itu tindakan yang seharusnya tidak dilakukan," tutur Lukman kepada awak media.
Menteri Lukman juga meminta masyarakat segera melapor ke polisi jika menemukan aksi sweeping menjelang Natal. Lukman menilai segala bentuk pelanggaran seharusnya hanya ditindak aparat penegak hukum.
"Jadi, kalau kita menghadapi hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya, kewajiban kita sebagai warga negara adalah menyampaikan kepada aparat penegak hukum. Biarlah aparat penegak hukum yang bertindak atas nama hukum. Jadi tindakan kita semua harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum."
Pendaftaran Petugas Haji Segera Dibuka, Bisa Bahasa Isyarat Jadi Nilai Plus
1 hari lalu
Pendaftaran Petugas Haji Segera Dibuka, Bisa Bahasa Isyarat Jadi Nilai Plus
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengatakan bahwa dalam proses perekrutan akan ada nilai plus bagi yang memiliki kemampuan berbahasa isyarat.
Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda
5 hari lalu
Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda
Revisi Undang-undang Haji perlu dilakukan untuk mengatur kewenangan Badan Haji dan Umroh sebagai lembaga yang akan mengambil alih pengelolaan ibadah haji.