Gerindra Setuju PDIP Dapat Kursi Pimpinan DPR
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 13 Desember 2016 14:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani bertemu dengan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Utut Adianto di ruang Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pagi tadi, Selasa, 13 Desember 2016. Menurut dia, pertemuan itu adalah komunikasi pertama antara Gerindra dan PDIP terkait dengan rencana penambahan jumlah kursi pimpinan DPR.
Muzani mengatakan Gerindra setuju PDIP mendapatkan satu kursi pimpinan DPR. "Kami enggak keberatan. Kekuasaan harus dibagi agar stabilitas bisa tercapai," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.
Gerindra, kata Muzani, menginginkan suasana kondusif di lembaga DPR. Sebab, selama 2,5 tahun ini, DPR terkesan lebih sibuk mengurusi dirinya sendiri. "Padahal peran DPR ini sangat besar, harapan rakyat juga besar," ujarnya.
Muzani tak menyangkal bila penambahan kursi ini terkesan janggal. Pasalnya, jumlah pimpinan DPR yang tadinya ganjil menjadi genap. "Tapi, kalau itu kesepakatan, kami taat dan kami ikut. Yang penting gimana DPR lebih produktif dan aspiratif," tuturnya.
Ia mengakui produktivitas DPR tidak maksimal lantaran selalu berkutat pada masalah internal. "Urusan rumah tangga terus terguncang oleh masalah," kata Muzani.
Rencana penambahan kursi pimpinan DPR ini mengemuka seiring dengan diangkatnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR menggantikan Ade Komarudin. Agar mendapat persetujuan dari Fraksi PDIP, Golkar disebut-sebut menawarkan kursi pimpinan dengan merevisi terbatas Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
AHMAD FAIZ
Baca juga:
Terancam 6 Tahun Bui, Suara Ahok Bergetar Baca Pembelaan
Ahok Menangis di Hadapan Majelis Hakim
Pelaku Penikaman 7 Siswa SD Tewas Dianiaya Warga yang Marah