Perwakilan panitia menyanggupi pembatalan acara kebaktian Natal di Sabuga setelah di demo para pengunjuk rasa, di Bandung, 6 Desember 2016. Acara ini dianggap tidak berizin dan melanggar aturan oleh pihak pengunjuk rasa. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Winarto menyiapkan 1.500 orang petugas untuk Operasi Lilin Lodaya 2016. Aparat keamanan tersebut akan disebar ke tempat keramaian dan gereja.
“Terkait dengan temuan bom di Bekasi, diperintahkan untuk lebih waspada supaya kemungkinan itu tidak terjadi,” katanya saat ditemui seusai pengamanan acara doa bersama di Lapangan Gasibu, Senin, 12 Desember 2016.
Winarto menuturkan situasi dan kondisi di Kota Bandung sejauh ini berjalan normal. Tempat keramaian, hotel, serta mal tetap beroperasi normal. Saat liburan panjang sekarang ini, kata dia, sejumlah ruas jalan di Bandung macet.
Selain itu, dalam acara dan ibadah keagamaan secara massal di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat dan Lapangan Gasibu pada Senin pagi menambah kegiatan pengamanan.
Acara tersebut, menurut Winarto, berjalan aman dan tertib sambil dijaga 3.665 orang, gabungan polisi dan tentara. “Kalau ke depan masih banyak kegiatan seperti ini, kami kerahkan pengamanan,” ujarnya.
Terkait dengan insiden pelarangan ibadah kebaktian di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) beberapa waktu lalu, Winarto mengatakan sekarang sudah tidak ada masalah. Menurut dia, ibadah bisa dilakukan di luar gereja. “Izin bukan ke kepolisian, melainkan pemberitahuan saja,” kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mempersilakan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani yang dipimpin Pendeta Stephen Tong untuk mengulangi kegiatannya di Kota Bandung.
“Kami mengusulkan agar kegiatan ibadah diulangi, yang kemungkinan di tanggal 20-an (Desember) di tempat yang sama, di Sabuga,” kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jumat, 9 Desember 2016.